Baca Juga: Terkait Permasalahan Penginputan Data Non ASN di Pendataan Tenaga Honorer, ini Jawaban BKN
5. Bermain asosiatif
Selanjutnya di tahap ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan bermain yang dilakukan pada tempat, waktu, serta jenis permainan yang sama namun tidak terjadi bentuk kerja sama.
Adapun interaksi yang dilakukan oleh anak yakni sebatas percakapan sederhana atau saling meminjam alat bermain.
Perlu dipahami oleh orang tua bahwa di tahap bermain ini belum menunjukkan adanya pembagian peran atau kegiatan yang memiliki arah ke tujuan sama.
Seperti anak mewarnai bersama, interaksinya hanya sebatas meminjam pensil warna dari teman bermainnya.
Baca Juga: Resmi, Juknis Baru Ketentuan PPG Dalam Jabatan, Aturan Sertifikasi Guru Beda?
6. Bermain kooperatif
Sebagai contoh, anak sudah mulai bermain sepak bola secara sederhana dengan memilih dua tim saling berlawanan serta dipimpin oleh dua kapten tim.
Adapun dalam permainan tersebut buah hati Anda telah menunjukkan kemampuan melakukan kerja sama serta pembagian peran.