Menurut Anita, guru honorer yang telah mengabdi selama belasan tahun inilah yang layak menjadi prioritas untuk diangkat sebagai PPPK.
“Mereka tidak pernah menghitung-hitung gaji, tetapi ketika ada PPPK yang ditawarkan pemerintah satu juta, kenapa sampai hari ini mereka tidak pernah lolos?” tanya Anita kepada Mendikbud.
Selain meminta Mendikbud beserta jajarannya lebih memperhatikan nasib guru honorer yang mengabdi selama belasan tahun di pedalaman, Anita juga menyampaikan permasalahan yang ia dapati di daerah pemilihan (dapil)nya, yakni Nusa Tenggara Timur (NTT).
Anita memaparkan bahwa NTT saat ini masih kekurangan guru. Ia mempertanyakan mengapa banyak guru yang tidak diangkat menjadi PPPK padahal dana anggaran sudah tersedia.
Untuk itu, Anita mengajak Mendikbud dan Plt Dirjen GTK Kemendikbudristek Nunuk Suryani untuk rapat koordinasi di daerah-daerah.
Selain itu, ia juga meminta agar masa pendaftaran PPPK diperpanjang.
"Tanggal 13 'kan tutup (pendaftaran PPPK), saya minta kalau bia diperpanjang, karena permasalahannya ini banyak di daerah," katanya.
Baca Juga: Link Live Streaming Real Madrid vs Cadiz Tanding Jumat Dini Hari: Preview, Prediksi, Head to Head
Merespons tuntutan Anita dan anggota Komisi X DPR RI secara umum, Mas Menteri mengakui bahwa proses PPPK memang belum sempurna.