Baca Juga: Seputar PPG, Begini Penjelasan tentang Bidang Studi yang Dipilih Guru Pengajar Mapel Prakarya
Namun, sejumlah 7,3 persen guru lulusan PPPK 2021 belum bisa diangkat pemerintah daerah (Pemda).
Keadaan seleksi PPPK 2022 dirasa semakin sulit karena untuk seleksi guru ASN, Pemda hanya mengajukan formasi sebesar 40,9 persen dari total kebutuhan 781.844 guru.
“Kurangnya respon Pemda terhadap program ASN PPPK akan berdampak negatif terhadap upaya peningkatan kualitas guru yang kemudian bisa menghambat upaya meningkatkan kualitas SDM. Dalam jangka panjang, apabila kondisi ini terus terjadi, target pertumbuhan ekonomi akan sulit tercapai,” imbuh Piter.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh Pemda untuk meningkatkan kualitas SDM adalah memberikan dukungan terhadap program ASN PPPK 2022, satu di antaranya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Baca Juga: Tahun 2023, Tenaga Non ASN Terbagi 2 Kategori, Apa Saja dan Bagaimana Mekanisme Gajinya? Cek Disini
Eri Cahyadi, selaku Wali Kota Surabaya menjelaskan bahwa guru sangat dibutuhkan untuk mendidik calon-calon pemimpin masa depan.
Maka Pemkot Surabaya mendukung penuh pemenuhan kebutuhan guru PPPK. Program ini diyakini mampu menjadi jembatan bagi penciptaan anak-anak berkualitas yang kelak menjadi pemimpin bangsa.
“Ketika jumlah guru ini kurang maka untuk menciptakan anak-anak bangsa akan terkendala, karena itulah di Pemerintah Kota Surabaya untuk pemenuhan kebutuhan guru kami melakukan melalui PPPK,” kata Eri Cahyadi.
Dalam satu kesempatan, Adriyanto selaku Direktur Dana Transfer Umum Kementerian Keuangan turut memberikan penjelasan bahwa pemerintah telah menyiapkan dana Rp 14 triliun untuk seleksi guru ASN PPPK 2022.