Akademisi UI Ungkap Gaji Dosen Rata-Rata per Bulan Berdasarkan Survei, Masih Jauh dari Layak

- 2 Mei 2023, 11:48 WIB
Ilustrasi gaji dosen
Ilustrasi gaji dosen /jcomp/Freepik

Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional 2023, Momentum Istimewa dan Bersejarah, Ingat kata Pakar: Ada yang Penting, yaitu...

Ia menjelaskan bahwa riset gaji dosen ini dilakukan secara mandiri dengan beberapa dosen juga terlibat di dalamnya tanpa sponsor. Kanti tergerak untuk turut merespon kegelisahan rekan sejawatnya.

Ketika rilis survei sementara dikeluarkan, masih banyak rekan sejawatnya yang tidak puas karena ada beberapa kegelisahan dan pertanyaan yang belum terakomodir.

“Banyak yang belum puas, tetapi kami senang karena itu tandanya banyak yang antusias dengan inisiatif ini, ke depan mungkin bisa kami follow-up dengan riset yang lebih matang dari segi desain,” kata Kanti Pratiwi menjelaskan.

Survei sementara yang Ia kemukakan, ada tiga temuan besar keresahan terhadap gaji dosen. Pertama, kelayakan gaji dosen di Indonesia belum sesuai.

Baca Juga: Peringati Hari Pendidikan Nasional 2023, Kemdikbud Beri Imbauan Resmi untuk Lakukan Hal Ini

“Kami memahami bahwa dosen itu menerima pendapatan tetap dari institusinya dengan berbagai macam komponen, kalau dosen tetap ada gaji pokok, tunjangan fungsional, tunjangan profesi, dan beragam jenis honorarium, walaupun honorarium juga variabelnya tergantung jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) saat mengajar dan jumlah mahasiswa yang dibimbing pada satu periode tertentu,” ucap Kanti Pratiwi mengungkapkan.

Kedua, banyak diantara dosen muda pasca lulus studi doktoral langsung diminta mengisi jabatan struktural, sehingga waktunya lebih banyak tergerus untuk fokus tanggung jawab jabatan dan kurang meluangkan waktu untuk riset penelitian.

Ketiga, seorang dosen mempunyai beban tanggung jawab cukup berat dengan ekspektasi tinggi, tetapi kompensasi pendapatan yang diperoleh tidak seberapa.

Kanti Pratiwi juga mengungkapkan keresahannya karena saat ini dosen menjadi bagian objek pengawasan akibat sistem pendidikan neoliberalisme.

Halaman:

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah