Baca Juga: Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi Full Senyum, Intip Informasi Uang Makan dari Sri Mulyani Ini!
2. Lebih Relevan
Selanjutnya salah satu perbedaan fitur Pengelolaan Kinerja dengan proses sebelumnya yakni lebih relevan. Perencanaan kinerja bisa sesuai dengan kebutuhan dan dinilai secara langsung.
Perlu diketahui bahwa sebelumnya pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah masih mengikuti pengelolaan pegawai ASN secara umum, belum spesifik pada praktik kinerja yang dilakukan guru dan kepala sekolah.
Sedangkan dengan fitur Pengelolaan Kinerja ini praktik kerja direncanakan sesuai kebutuhan satuan pendidikan dengan dukungan Rapor Pendidikan untuk mewujudkan dampak baik di praktik kinerja.
Selain itu pelaksanaan kinerja juga akan dinilai sesuai dengan kondisi sebenarnya melalui observasi oleh atasan.
3. Lebih Berdampak
Kemudian diketahui perbedaan fitur Pengelolaan Kinerja dengan proses sebelumnya yakni lebih berdampak. Bukan hanya guru, tapi kepala sekolah juga bisa merasakan manfaat dan kualitas belajar murid meningkat.
Perlu diketahui bahwa sebelumnya penilaian sifatnya umum dan belum kontekstual dengan peningkatan kinerja guru dan kepala sekolah yang sehari-hari.
Namun dengan fitur Pengelolaan Kinerja, penilaian kinerja berdasarkan observasi memberi peluang bagi pendidik untuk refleksi dan memperbaiki.