Sambut Lailatul Qadar, Tradisi Malam Selikuran Keraton Surakarta Serba 1000

- 23 April 2022, 14:37 WIB
Tradisi Malam Selikuran Keraton Surakarta Hadiningrat
Tradisi Malam Selikuran Keraton Surakarta Hadiningrat /Inung R Sulistyo

Tradisi Malam Selikuran Keraton Surakarta Hadiningrat di Masjid Agung
Tradisi Malam Selikuran Keraton Surakarta Hadiningrat di Masjid Agung Inung R Sulistyo

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Solo dan Sekitarnya, Mulai yang Instagramable hingga Bersejarah

Tradisi malam selikuran  dikembangkan oleh Sultan Agung. Akan tetapi dalam perjalanannya sempat mengalami pasang surut. Pada masa pemerintahan Pakubuwana IX, tradisi ini dihidupkan kembali dan mengalami puncaknya pada masa Pakubuwana X.  

Awalnya tradisi tersebut dilakukan dengan mengarak tumpeng dan diiringi lampu  atau pelita dari Keraton menuju Masjid Agung Surakarta. 

Lampu atau pelita sebagai simbol  obor yang dibawa para sahabat ketika menjemput Rasulullah SAW setelah menerima wahyu di Jabal Nur. ***

Halaman:

Editor: Dian R.T.L. Syam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah