Mengulik 6 Makna Kupatan atau Lebaran Ketupat...

- 29 April 2023, 11:02 WIB
Ilustrasi. Ketupat atau Kupatan merupakan tradisi orang Jawa yang memiliki makna yang luar biasa. Berikut ini adalah ulasannya.
Ilustrasi. Ketupat atau Kupatan merupakan tradisi orang Jawa yang memiliki makna yang luar biasa. Berikut ini adalah ulasannya. /Unsplash/@mufidmajnun/

BERITASOLORAYA.com - Setelah Lebaran Idul Fitri usai, masyarakat Islam Jawa pada umumnya mengadakan tradisi Lebaran ketupat dengan sebutan Kupatan.

Lebaran ketupat sendiri merupakan prosesi 7 hari pasca Lebaran Idul Fitri yang umum dirayakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Jawa.

Ketupat adalah makanan khas yang terbuat dari beras dan dibungkus dengan selongsong dari daun kelapa atau janur yang dianyam dengan bentuk segi empat diagonal, kemudian direbus.

Secara umum, Kupatan merupakan tradisi atau budaya masyarakat di Jawa dan Nusantara yang awalnya hanya dirayakan secara individual. Seiring waktu, Kupatan semakin populer dan menjadi sebuah tradisi yang diwarisi dari generasi ke generasi.

Baca Juga: Ada Kabar Terbaru Soal Penghapusan Tenaga Honorer dari Gedung DPR...

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari buku Membangun Paradigma Keilmuan Ketupat Ilmu yang ditulis oleh Hamidulloh Ibda, dalam bukunya, Clifford Geertz mengemukakan bahwa Kupatan adalah sebuah tradisi selametan yang biasanya dilakukan pada hari 7 bulan Syawal.

Tradisi Kupatan atau Ketupat awalnya berasal dari masyarakat Jawa dan menjadi populer di Nusantara sebagai perayaan yang diwarisi dari nenek moyang.

Sejak abad ke-15, tradisi Kupatan telah ada di Kerajaan Demak Bintoro. Sunan Kalijaga, salah satu dari Walisongo, merupakan tokoh yang menurunkan tradisi Kupatan tersebut.

Baca Juga: SAH, Pensiunan dan ASN Tersenyum, Surat Pemerintah Terkait Hilal Gaji 13 Tahun 2023 Terbit

Sejak itu, Kupatan menjadi sebuah tradisi yang diwarisi dan dilakukan oleh masyarakat di Jawa dan Nusantara.

Berikut adalah ulasan mengenai arti dan simbolisasi ketupat:

- Ketupat melambangkan permintaan maaf dan berkah.

- Bahan utama ketupat terdiri dari nasi dan daun kelapa muda yang memiliki arti khusus.

- Nasi memiliki makna filosofis yang melambangkan hawa nafsu, sedangkan daun melambangkan jatining nur atau cahaya sejati. Dalam hal ini bisa diartikan sebagai hati nurani.

Baca Juga: Sambil Menangis, Virgoun Akhirnya Klarifikasi Soal Isu Pengkhianatannya Terhadap Inara

- Ketupat digambarkan sebagai simbol perpaduan antara nafsu dan nurani yang dapat disimpulkan bahwa manusia harus bisa menahan nafsu dunia dengan hati nurani.

- Dalam bahasa Sunda, ketupat disebut juga 'kupat', yang memiliki makna filosofis, bahwa manusia tidak diperkenankan untuk 'ngupat' (mengumpat) atau mengucapkan hal-hal yang negatif seperti mengumpat pada orang lain.

- Arti dari 'ketupat' atau 'kupat' adalah 'ngaku lepa'" yang diterjemahkan sebagai 'mengakui dirinya memiliki kesalahan'.

Baca Juga: CPNS 2023 Akan Dibuka, 5 Profesi Ini Dapat Prioritas Utama Menjadi PNS Oleh MenpanRB, Cek Segera..

Dalam tradisi kupatan, terdapat pesan yang mengajarkan bahwa seseorang harus meminta maaf jika melakukan kesalahan. Perilaku meminta maaf ini telah menjadi kebiasaan atau tradisi pada saat pertama Syawal atau Idulfitri.***

 

Editor: Syifa Alfi Wahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x