Network
BERITASOLORAYA.com – Siapa sangka jika ternyata pada zaman dahulu kala Pulau Rempang memiliki beberapa kerajaan. Sebut saja salah satunya adalah Kerajaan Riau yang memiliki hubungan erat dengan Pulau Rempang. Kerajaan Riau merupakan salah satu kerajaan Islam yang pernah berjaya di Nusantara. Disebutkan bahwa kerajaan ini sempat menguasai sejumlah pulau di Laut Tiongkok Selatan, termasuk di antaranya Pulau Rempang.
Dikabarkan bahwa Kerajaan Riau pernah berkuasa di Pulau Rempang antara tahun 1835-1857. Pada masa itu, Kerajaan Riau mencapai puncak kejayaannya dengan memperluas wilayah kerajaan yang mencakup pulau-pulau.
Adapun pulau-pulau yang menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Riau adalah Bintan, Lingga, Karimun, Natuna, Anambas, Tambelan, Bangka, Belitung dan Pulau Rempang. Dikatakan bahwa penguasa Riau ini menguasai Pulau Rempang pada abad ke-19.
Baca Juga: Lulusan PPG Bisa Ikut Tes PPPK Guru 2023, Catat Syarat untuk Ikut Pendaftaran PPPK 2023
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari berbagai sumber pada 24 September 2023, saat itu yang menjadi penguasa di Kerajaan Riau adalah Sultan Mahmud IV yang berkuasa antara tahun 1835-1857.
Sultan Mahmud IV dikenal sebagai sultan yang bijaksana dan adil, sehingga tidak heran apabila Kerajaan Riau mencapai puncak kejayaannya di tangan beliau.
Sultan Mahmud IV kala itu memperbaiki hubungan Kerajaan Riau dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara. Di antara kerajaan yang menjalin hubungan dengan Sultan Mahmud IV adalah Palembang, Jambi, Banjar, Minangkabau, serta Pontianak.
Penguasa Kerajaan Riau abad 19 ini juga menjalin hubungan baik dengan Belanda, Siam, Inggris dan Cina. Sultan Mahmud IV ini juga mengirim utusan ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji serta membawa pulang ulama dan sastrawan ke kerajaannya.
Karena usahanya inilah, Kerajaan Riau bisa berkembang pesat. Hadirnya sastrawan ini menghasilkan beberapa karya sastra terkenal dari Kerajaan Riau. Salah satu hasil karya sastra terkenal dari Kerajaan Riau adalah Gurindam Dua Belas.
Gurindam Dua Belas merupakan sebuah puisi yang berisi nasihat-nasihat moral dan agama yang ditulis oleh Raja Ali Haji. Raja Ali Haji merupakan seorang pangeran sastrawan yang merupakan cucu dari Sultan Mahmud IV.
Karya-karya sastra dari Kerajaan Riau ini sempat menjadi salah satu karya sastra Melayu klasik yang paling berpengaruh. Pengaruhnya bahkan bisa dirasakan oleh wilayah-wilayah kekuasaannya, termasuk Pulau Rempang.
Banyak ulama dan mubaligh yang berasal dari Kerajaan Riau. Mereka menyebarkan ajaran Islam ke berbagai daerah, di antaranya Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Sumatera.
Beberapa ulama terkenal dari Kerajaan Riau adalah Syekh Abdurrahman Siddiq al-Banjari, Syekh Nurul Alam Al-Makki, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dan Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi.
Seperti itulah sejarah singkat tentang Kerajaan Riau yang menjadi penguasa Pulau Rempang pada abad ke-19. Usaha Sultan Mahmud IV ini membuahkan hasil karena kejayaannya dapat dirasakan oleh semua wilayah kekuasaannya.***
