Bank Dunia Memprediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia akan Merosot, CSIS Langsung Usulkan Reformasi Ekonomi

21 Februari 2023, 08:57 WIB
Ilustrasi. Bank Dunia sebut pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menurun. CSIS usulkan reformasi ekonomi /Foto: Pixabay/Buffik/

BERITASOLORAYA.com – Haryo Aswicahyono, selaku peneliti senior dari Centre of Strategic and International Studies (CSIS) menyebutkan perlunya reformasi ekonomi guna menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen.

Kendati pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 lalu cukup kuat, lanjutnya, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun-tahun berikutnya sedikit mengalami penurunan di bawah angka 5 persen.

“(Melihat) tren pertumbuhan ekonomi dari 2011 sampai 2022, ada kecenderungan tren yang menurun,” ucap Haryo dikutip BeritaSoloRaya.com dari Antara pada Senin, 20 Februari 2023.

Lebih lanjut, dikatakan bahwasanya terdapat pelemahan terhadap sedikitnya tiga sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022, yaitu investasi, konsumsi rumah tangga, dan ekspor.

Baca Juga: Stunting Jadi Fokus Pemerintah 2023, Bumil Wajib Tahu Faktor Penyebabnya!

Berdasarkan data yang diperoleh, Haryo melanjutkan, tren konsumsi rumah tangga menurun dari yang sebelumnya 5,49 persen pada tahun 2012, menjadi 5,04 persen pada tahun 2019 atau tepatnya sebelum pandemi COVID-19, dan tren penurunan kembali terjadi sebesar 4,93 persen pada tahun 2022.

“Kita masih recovery, belum mencapai puncaknya, karena misalnya di agrikultur masih banyak pengangguran,” terang Haryo Aswicahyono.

Penurunan yang cukup signifikan juga terjadi di sektor investasi, dari yang sebelumnya 9 persen pada tahun 2012, berubah menjadi 4,45 persen pada 2019 atau sebelum pandemi, hingga terjadi penurunan kembali menjadi 4,39 persen pada tahun 2022.

Baca Juga: 1.041 Tenaga Honorer ini Berkesempatan Perpanjang Kontrak dengan Syarat Berikut, Daerahmu Termasuk?

Haryo menilai penurunan investasi cukup mengkhawatirkan mengingat adanya penurunan perekonomian dalam jangka panjang terhadap sumber-sumber pertumbuhan yang esensial.

Adapun pertumbuhan ekspor sebenarnya membaik dari tahun 2012 ke tahun 2021, namun sedikit melemah pada 2022 yang lalu.

Untuk pertumbuhan leading sector, yang mana berkontribusi paling besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yakni sektor perdagangan, industri pengolahan, dan pertanian juga menunjukkan tren yang kurang baik.

Baca Juga: Saturnus, Planet Bercincin yang Punya 4 Fakta Menarik untuk Dikupas

Contohnya, terjadi perubahan struktural atau realokasi dari sektor pertanian yang tampak sangat melemah dan cenderung berpindah, terutama kepada sektor jasa dan manufaktur.

“Sektor pertanian produktivitasnya rendah dan pindahnya ke sektor jasa yang juga rendah produktivitasnya. Manufaktur menurun, tapi jasa hampir selalu di atas manufaktur yang artinya perubahan strukturnya tidak mendukung peningkatan produktivitas.” beber Haryo.

Haryo menyatakan situasi ini sangat berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana sektor manufaktur bertumbuh pesat di era sebelum terjadinya krisis pandemi.

Baca Juga: Merencanakan Ibadah Haji Bersama Tabungan Haji, Simak Manfaat dan Syarat Pendaftarannya

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hal senada bahwa ada potensi penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 dari yang semula sebesar 5,3 persen.

Dikatakan Sri Mulyani merosotnya ekonomi Indonesia ini disebabkan hawkish dari bank-bank sentral di negara maju yang akan terus menaikkan suku bunga pada 2023.

Kenaikan suku bunga tersebut diperkirakan akan memukul pertumbuhan ekonomi serta berpotensi mengenai Indonesia dari sisi ekspor.

Baca Juga: Puasa Ramadhan Tahun 2023 Tanggal Berapa? Ini Jadwalnya Menurut Muhammadiyah

Ia juga menyatakan bahwa pemerintah sangat hati-hati dalam mengamati konsumsi masyarakat yang kemungkinan juga akan mengalami dampak pelemahan akibat kenaikan harga-harga di pasaran. Namun, pihaknya tetap optimis dalam memandang perekonomian Indonesia secara keseluruhan.***

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Tags

Terkini

Terpopuler