Calon Investor Perlu Memperhatikan Ini sebelum Investasi pada Aset Reksa Dana

10 Maret 2023, 10:58 WIB
Ilustrasi reksa dana /freepik/Freepik

 

 

BERITASOLORAYA.com – Pada tulisan sebelumnya, kita telah membahas tentang bagaimana mulai berinvestasi di aset reksa dana. Selain itu telah dijelaskan pula bagaimana mendapatkan keuntungan melalui investasi reksa dana. Kali ini kita akan mendiskusikan tentang hal-hal penting yang harus diperhatikan sebelum mulai berinvestasi reksa dana.

Ini penting terutama bagi calon investor. Di tengah membludaknya arus informasi tentang investasi di pasar modal.

Sebagai investor, ketika memutuskan berinvestasi pada instrumen reksa dana, Anda akan menemukan bahwa salah satu keuntungan memiliki aset reksa dana adalah berkurangnya kerepotan investor untuk melakukan diversifikasi aset ke dalam beberapa instrumen lain.

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari laman investor.gov, seseorang yang ingin menjadi investor reksa dana dapat membeli produk reksa dana melalui perusahaan pialang atau yang disebut dengan broker.

Baca Juga: Susah.. Nasib Pelamar Prioritas yang Gagal dapat Penempatan di Seleksi ASN PPPK Guru 2022

Investor tidak membeli aset reksa dana dari sesama investor seperti yang terjadi pada saham.

Investor harus membayar sejumlah uang untuk membeli aset reksa dana. Jumlah uang yang dikeluarkan sama dengan Nilai Aset Bersih atau NAB per saham yang dihimpun dalam portofolio reksa dana.

Selain itu, terdapat tambahan biaya lain yang dibebankan pada investor seperti biaya komisi yang dibayarkan saat melakukan aktivitas beli dan jual.

Manajer investasi yang mengelola aset reksa dana umumnya secara otomatis memasukkan instrumen saham sebagai aset diversifikasi.

Baca Juga: Soal Janji Kemdikbud Mengangkat Honorer jadi ASN, PB PGRI Minta Surat Pembatalan Penempatan 3.043 P1 Dicabut

Saham yang berada di dalam portofolio reksa dana ini dapat ditebus dengan cara dijual oleh investor kapan saja.

Pencairan dana setelah aktivitas jual biasanya membutuhkan waktu tujuh hari pasar.
Sebagai investor reksa dana, ada tiga hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan membeli produk reksa dana sebagai instrumen investasi:

1. Prospektus. Bagi seorang investor, adalah penting untuk memahami dan membaca dengan cermat prospektus yang ditawarkan produk reksa dana.

Prospektus berisi informasi tentang produk reksa dana, tujuan, kinerja instrumen, keuntungan dan risiko, serta total biaya yang harus dikeluarkan investor.

Baca Juga: Verval Administrasi bagi Guru Belum Lulus Uji Tulis Nasional dan Uji Kompetensi di Akhir PLPG, Cek 10 Poin Ini

Selain itu, di dalam prospektus juga disebutkan alokasi uang investor, apakah uang tersebut akan dibelanjakan saham atau valuta asing atau keduanya sebagai bentuk diversifikasi.

2. Tabel biaya. Produk aset reksa dana memiliki apa yang disebut dengan tabel biaya. Tabel biaya ini menginformasikan kepada Anda sebagai investor seluruh komponen biaya yang harus dikeluarkan selama kepemilikan unit reksa dana.

Terdapat biaya seperti komisi dengan besaran yang bervariasi. Terdapat perbedaan nilai komisi pada produk reksa dana satu dengan yang lain.

Nilai komisi ini hampir sama seperti yang berlaku pada aset saham. Besarnya komisi juga dipengaruhi oleh perusahaan sekuritas yang menawarkan produk reksa dana.

Baca Juga: 250.300 Tendik Dapat Penempatan di PPPK Guru Tahun 2022 dan 3.043 yang Batal Dapat Kesempatan Ini

Variabel biaya ini pula yang menjadi pertimbangan investor sebelum memutuskan reksa dana mana yang akan dibeli.

3. Manajemen. Informasi penting yang perlu diketahui oleh calon investor sebelum memutuskan membeli produk reksa dana adalah manajemen aset.

Mudahnya investor perlu mengetahui siapa manajer investasi yang nantinya akan mengelola dana Anda.

Tugas manajer investasi adalah mengelola dana nasabah atau investor dengan cara menginvestasikan kembali uang mereka ke dalam beberapa instrumen investasi yang berbeda.

Baca Juga: Rilis Pernyataan Sikap PGRI dan Forum Guru untuk Masalah P1 Guru PPPK Tahun 2022 yang Dibatalkan

Manajer investasi yang menginvestasikan kembali uang investor disebut sedang melakukan aktivitas diversifikasi aset.

Dalam pekerjaannya, manajer investasi akan dibantu oleh pihak yang disebut sebagai portofolio manajer.

Portofolio manajer menjalankan tugas yang lebih ke arah teknis, seperti membelanjakan uang investor pada instrumen saham, valuta asing, belanja indeks, maupun mengambil pilihan aman berupa surat utang.

Baca Juga: Ingin Investasi Crypto dan Saham? Simak Dulu Fatwa MUI dan Pendapat dari Beberapa Ulama Berikut Ini

Faktor Biaya

Investasi merupakan hal yang sama dengan bisnis pada umumnya. Keduanya melibatkan beberapa variabel biaya, tanpa terkecuali investasi pada aset reksa dana.

Manajer investasi akan membebankan biaya-biaya ini kepada investor. Adapun besarnya biaya yang dikenakan pada investor berbeda antara produk reksa dana satu dengan yang lain.

Hal yang perlu Anda pahami sebagai investor adalah, perbedaan kecil pada faktor biaya dapat berarti perbedaan besar pada imbal hasil investasi seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: SELAMAT! Lebih 250 RIbu Guru Honorer Resmi Diangkat Jadi ASN, Ini Link Pengumumannya!

Contoh perbedaan biaya ini bisa terlihat melalui ilustrasi berikut;

Misalnya Anda sebagai investor melakukan pembelian produk reksa dana A yang diinvestasikan kembali di pasar uang sebesar 10 ribu dolar.

Return yang ditawarkan reksa dana ini adalah sebesar 10 persen per tahun, dengan komisi 1,5 persen per tahun. Setelah berjalan 20 tahun, return yang Anda dapatkan adalah sebesar 49,725 dolar.

Bandingkan jika Anda memilih investasi reksa dana B di mana portofolionya sama-sama berisi valuta asing pasar uang, dengan penawaran return 10 persen namun dengan biaya administrasi 0,5 persen per tahun.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Investasi Aset Reksa Dana dan Bagaimana Cara Memulainya? Cari Tahu di Sini

Setelah berjalan 20 tahun, reksa dana ini menghasilkan return untuk Anda sebesar 60,858 dolar.

Inilah pentingnya mencermati dan memahami berapa besaran biaya yang ditawarkan perusahaan pialang penyedia produk reksa dana kepada investor.

Anda bisa bertanya kepada manajer investasi di kantor pialang dan mereka akan memberikan Anda sebuah kalkulator untuk menghitung besaran potensi keuntungan yang bisa diperoleh dalam jangka waktu tertentu, 5 atau 10 tahun misalnya.

Sebagai investor aset reksa dana, Anda harus teliti dan jangan sampai melewatkan informasi biaya seperti ini.

Baca Juga: Mendapat Cuan dari Investasi pada Aset Reksa Dana, Simak Cara Berikut

Adalah keniscayaan bahwa dalam setiap instrumen investasi terdapat kelebihan kekurangan, antara return dan biaya yang dibebankan pada investor.

Perusahaan pialang yang menawarkan produk reksa dana diwajibkan memberikan prospektus dan laporan kepada investor secara berkala.

Yang terpenting untuk calon investor adalah membaca prospektus yang diberikan kepada perusahaan pialang, memahami laporan manajer investasi, dan bertanya tentang portofolio aset kelolaan.

Ada sebuah nasihat bagi calon investor yang hendak menaruh uangnya pada aset reksa dana adalah, jangan terlalu tergiur pada return atau imbal hasil yang tinggi sedangkan Anda terlalu menutup mata pada risiko tersembunyi sebuah instrumen investasi.

Baca Juga: PPPK Guru 2022: Bedah Arti Kode Kelulusan di Pengumuman Hasil Seleksi, Jangan Sampai Gagal Paham

Selamat berinvestasi.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler