BERITASOLORAYA.com – Bank Syariah Indonesia atau BSI beberapa waktu lalu diketahui mengalami gangguan hingga sepekan lamanya. Diterangkan oleh pihak BSI bahwa gangguan tersebut disebabkan karena pihaknya sedang melakukan pemeliharaan sistem, sehingga para nasabahnya tidak dapat melakukan transaksi perbankan, baik dari ATM maupun layanan mobile banking BSI.
Dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman PMJ pada 14 Mei 2023, disebutkan fakta terkait gangguan layanan BSI yang terjadi selama sepekan lalu.
Fakta tersebut bukanlah karena pemeliharaan sistem seperti yang disebutkan oleh pihak BSI, melainkan karena serangan hacker yang melayangkan ransomware LockBit, sampai-sampai LockBit mengirimkan surat kepada BSI.
“Pada bulan Mei & kami menyerang Bank Syariah Indonesia, menghentikan sepenuhnya semua layanannya,” demikian kutipan awal surat LockBit yang dilayangkan kepada BSI.
“Manajemen bank tidak dapat memikirkan hal yang lebih baik selain dengan berani berbohong kepada pelanggan dan mitra mereka, melaporkan adanya ‘perbaikan teknis’ yang sedang dilakukan di bank,” sambungnya.
Selain menyatakan secara terang-terangan telah melumpuhkan aktivitas perbankan BSI secara keseluruhan, LockBit pun telah berhasil mencuri data pribadi sebanyak 1,5 terabyte.
Data pribadi yang dimaksud LockBit terdiri dari sembilan database berisikan informasi pribadi, seperti nomor telepon, alamat, nama, informasi dokumen, jumlah rekening, nomor kartu, daftar transaksi, dan lain sebagainya milik 15 juta pelanggan dan karyawan BSI.