Melalui Kemenkeu, Pemerintah Terus Berupaya Kendalikan Inflasi Lewat Upaya Ini

- 6 Juni 2023, 20:56 WIB
Ilustrasi. Kementerian Keuangan menyebutkan jika pemerintah terus berupaya mengendalikan inflasi dengan menjaga stabilitas.
Ilustrasi. Kementerian Keuangan menyebutkan jika pemerintah terus berupaya mengendalikan inflasi dengan menjaga stabilitas. /Pixabay/geralt/

BERITASOLORAYA.com - Kementerian keuangan (Kemenkeu) melalui Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menyampaikan jika pemerintah sedang berupaya untuk terus konsisten mengendalikan inflasi melalui beragam upaya stabilisasi.

Disampaikan oleh Febrio Kacaribu selaku Ketua BKF, upaya yang ditempuh pemerintah yakni melakukan antisipasi gangguan cuaca ekstrim layaknya kekeringan, juga menjaga pasokan dan kelancaran distribusi.

Melalui upaya Kemenkeu tersebut, inflasi terus menunjukkan tren penurunan hingga Mei 2023. Inflasi tahunan yang tercatat pada Mei 2023 sebesar 4 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2022 (year-on-year/yoy).

Namun, Inflasi cenderung mengalami penurunan dari April 2023 yang tercatat sebesar 4,3 persen (yoy), sehingga inflasi bulan Mei 2023 menjadi angka terendah di tahun 2023.

Baca Juga: 4 Bintang Timnas Indonesia U-22 pada SEA Games 2023 Sudah Kembali Berlatih bersama Persija Jakarta…

Tren penurunan inflasi itu menurut Febrio menunjukkan buah konsistensi upaya pemerintah. Melambatnya inflasi dipengaruhi dari penurunan inflasi yang bersumber pada semua komponen penyusunnya.

"Upaya dilakukan antara lain dengan menjaga pasokan dan kelancaran distribusi, serta mengantisipasi dampak gangguan cuaca dan risiko kekeringan," kata Febrio dalam keterangan resmi yang dikutip BeritaSoloRaya.com dari Antara, Selasa, 6 Juni 2023.

Pemerintah terus berupaya menjaga kestabilan harga pangan demi menjaga ketahanan pangan. Hal itu terlihat pada volatile food atau pergerakan inflasi harga pangan bergejolak yang mengalami perlambatan ke level 3,3 persen (yoy) pada Mei. Nilai tersebut lebih rendah dari April 2023 sebesar 3,7 persen (yoy).

Namun, salah satu sebab terkendalinya harga pangan yaitu panen raya padi juga berbagai macam cabai. Di sisi lain, bahan pangan hewani unggas serta aneka bawang mengalami peningkatan harga.

Baca Juga: Siapkan KTP! Berikut Syarat KUR BRI 2023, Khusus Kriteria Ini Bisa Cair Rp100 Juta Tanpa Jaminan

Febrio mengatakan, oleh karena itu Pemerintah akan sigap merespons dan mengantisipasi peningkatan harga selanjutnya melalui berbagai upaya, seperti memperbaiki fasilitas distribusi, penambahan stok di pasar, dan gelar bazar pangan murah.

Selanjutnya, pemerintah bersiap menghadapi risiko peningkatan harga pangan yang biasanya terjadi menjelang Hari Raya Idul Adha juga potensi dampak fenomena El Nino yang dapat menyebabkan kekeringan.

Tren melambatnya inflasi juga terjadi untuk komponen inti dengan harga yang telah diatur pemerintah (administered price). Inflasi inti bulan Mei sebesar 2,66 persen (yoy), nilai tersebut lebih rendah bulan April sebesar 2,83 persen (yoy).

Dari data diatas, dapat disimpulkan jika semua kelompok pengeluaran mengalami perlambatan terkecuali untuk kelompok perawatan pribadi dan jasa. Sementara itu, inflasi yang harga diatur pemerintah kembali mengalami perlambatan menjadi 9,52 persen di bulan Mei dari yang sebelumnya 10,32 persen (yoy) di bulan April.

Baca Juga: CUKUP BANYAK, Inilah Daftar Komponen Biaya yang Akan DItanggung oleh Beasiswa Indonesia Bangkit 2023…

Terjaganya inflasi di kelompok harga yang diatur pemerintah menunjukkan upaya yang cukup berhasil dari Pemerintah dalam mengelola harga energi domestik juga tarif angkutan udara.

"Koordinasi antar kementerian/lembaga di tingkat pusat dan daerah, serta optimalisasi penggunaan APBN dan APBD juga terus diperkuat untuk mencegah terjadinya lonjakan harga," kata Febrio menambahkan.***

 

Editor: Syifa Alfi Wahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x