Telur Paskah Jadi Alat Baru Masyarakat Myanmar Kecam Junta Militer

4 April 2021, 20:27 WIB
Ilustrasi.Telur Paskah Jadi Alat Baru Masyarakat Myanmar Kecam Junta Militer. /Pixabay/suju-foto

PR SOLORAYA – Seakan tidak habis energi dan ide, masyarakat Myanmar menyalurkan protesnya lewat pesan-pesan yang ditulis di telur-telur Paskah.

Banyak unggahan di media sosial yang mengabadikan karya seni sekaligus bentuk protes serius masyarakat Myanmar yang jengah dengan kudeta. Foto-foto tersebut viral pada hari Minggu, 4 April 2021.

Saat ini, demonstrasi di Myanmar masih terus berlanjut guna tolak kudeta sejak 1 Februari 2021 silam. Sebelum telur Paskah, warga Myanmar telah menggunakan berbagai macam alat dalam melakukan protesnya.

Sempat pada awal-awal kudeta, warga Myanmar secara serentak membunyikan segala barang serta tepuk tangan sebagai tanda menolak kudeta oleh junta militer.

Baca Juga: Buat Jersey RANS Cilegon FC, Raffi Ahmad Minta Saran

Baca Juga: Diampuni Dosanya hingga Dapat Pahala Besar, Simak Keutamaan Puasa Ramadhan

Saat konfrontasi antara sipil dan militer Myanmar semakian serius, sempat terjadi pula aksi buang sampah sembarangan di jalan-jalan besar kota Myanmar.

Aksi tersebut dilakukan agar perjalanan para militer Myanmar terganggu serta dapat menimbulkan bau busuk.

Sebetulnya, Paskah tidak diperingati secara luas di Myanmar. Mengingat mayoritas masyarakatnya memeluk agama Budha.

Goresan-goresan telur paskah yang memuat pesan protes ramai diunggah di media sosial, walau militer membatasi koneksi internet.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Cangkang yang Kamu Pilih Ungkap Dirimu Sebenarnya

Baca Juga: Setelah Revitalisasi, Beberapa Bagian Candi Borobudur Akan Ditutup Bagi Wisatawan

Telur-telur Paskah tersebut sangat kuat menjadi alat kecaman serius masyarakat Myanmar, yang sedari awal menolak adanya kudeta.

Diantara pesan-pesan yang tertulis yakni “kita harus menang” atau “Revolusi Musim Semi”.

Bahkan, ada yang secara khusus menuliskan untuk mengusir pemimpin Junta Militer Myanmar, Min Aung Hlaing.

“Usir MAH” tulis salah satu telur Paskah yang menggunakan inisial MAH dengan mengacu pada pemimpin sementara Myanmar dari kubu militer tersebut.

Saat ini, dunia semakin khawatir akan perkembangan situasi di Myanmar yang semakin memburuk. Banyak diantaranya yang secara tegas meminta demokrasi dikembalikan di Myanmar.

Kubu militer yang menggulingkan Aung San Suu Kyi dilaporkan semakin represif kepada demonstran di Myanmar, hingga saat ini, Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP) mengatakan korban tewas sudah mencapai 557 orang.

Menurut data AAPP juga, setidaknya sudah ada 2.568 orang yang ditahan oleh Junta militer akibat melakukan demontstrasi yang tidak kunjung berkesudahan tersebut.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler