Dilepaskan ke Orbit hingga Jadi Makanan Astronot Lain, Ini yang Terjadi jika Meninggal Saat Misi Luar Angkasa

18 April 2021, 16:36 WIB
Ilustrasi. Dilepaskan ke orbit hingga menjadi makanan astronot lain, ini hal-hal yang akan terjadi apabila meninggal dalam misi luar angkasa.* /WikiImages/Pixabay

PR SOLORAYA – Misi keluar angkasa memang begitu menakjubkan untuk diperbincangkan. Selain karena hal ini jarang sekali dilakukan, juga karena banyak sekali hal-hal yang belum diketahui oleh manusia di alam semesta.

Dalam ekspedisi ke luar angkasa ini, tentu tidak ada jaminan keselamatan, sehingga tidak jarang terdapat astronot yang meninggal saat melakukan perjalanan luar angkasa ini.

Dari laporan The Daily Star, diketahui bahwa terdapat lebih dari 21 orang kehilangan nyawanya sejak misi luar angkasa pertama pada 60 tahun lalu dilakukan.

Baca Juga: Sukses Meniti Karir di YouTube, Edho Zell Bagikan Tips Jitu Jadi Content Creator bagi Pemula

Bahkan sebagaimana diberitakan Ringtimesbali-Pikiranrakyat.com dalam artikel berjudul "Jasad Astronot yang Meninggal di Mars Boleh Dimakan Kru Misi NASA Lainnya", dikatakan bahwa tubuh astronot yang meninggal di luar angkasa dapat dimakan oleh astronot lainnya.

Tidak hanya itu, tubuh para astronot yang meninggal selama melakukan misi luar angkasa ini juga dapat dikirimkan ke orbit untuk mengapung di atmosfer lepas.

Saat ini, NASA tengah mempersiapkan misi penjelajahan manusia pertama ke Mars. Selain itu pihaknya mengatakan bila kemungkinan terburuknya adalah kematian astronot akan meningkat.

Baca Juga: Bagaimana Cara Vaksinasi yang Benar Agar Tak Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya

Para astronot menjelajahi Planet Merah tersebut setidaknya akan menghabiskan tujuh bulan di dalam kapsul dalam perjalanan yang belum dilakukan oleh umat manusia.

Jika mereka selamat dalam perjalanan, mereka kemudian harus berhadapan dengan lingkungan yang belum pernah dihadapi.

Ketika seorang anggota kru meninggal, dibutuhkan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum jasadnya dikembalikan ke bumi.

Baca Juga: Denny Darko Ramal Jodoh Amanda Manopo, Bukan Orang Sembarangan hingga Mirip Pasangan Syahrini dan Reino Barack

Para ahli telah menyarankan sejumlah cara untuk jasad astronot tersebut jika hal buruk terjadi. Salah satu saran termasuk mengirim tubuh ke luar angkasa atau mengubur orang tersebut di kuburan manusia pertama di Mars.

Meskipun, jika opsi terakhir dipilih, sisa-sisa jasad harus dibakar terlebih dahulu agar tidak mencemari permukaan.

Skenario terburuk adalah di mana astronot lain kehabisan makanan dan pergi dengan satu-satunya hal yang dapat dimakan yakni, jasad anggota kru mereka yang meninggal.

Baca Juga: Lakukan Rumus Minum Air Berikut Agar Tak Dehidrasi saat Puasa Ramadhan 2021

Sejauh ini, NASA tidak memiliki penanganan untuk astronot mereka yang meninggal dalam misi penjelajahan.

Para peneliti menyarankan, jika seorang anggota kru meninggal selama misi 170 juta mil ke Mars, tubuhnya dapat dimasukkan ke dalam cold storage atau dikeringkan dengan beku, tulis Popular Science.

'"Saat ini, tidak ada pedoman khusus dalam kebijakan perlindungan planet, baik di NASA maupun di tingkat internasional, yang akan membahas' penguburan 'almarhum astronot dengan dilepaskan ke luar angkasa,” ujar Catherine Conley bagian dari Kantor Perlindungan Planet NASA.

Baca Juga: Mengapa Waktu di Bumi Terdiri dari 24 Jam? Berikut Penjelasannya

Selain itu, CEO SpaceX Elon Musk pernah mengatakan, jika seseorang ingin pergi ke Mars maka, mereka harus bersiap untuk mati.

Jika jasad dilepaskan, hal itu akan membuat tubuh terjebak di jalur pesawat tempat ia dilepaskan, yang berarti misi selanjutnya akan menemukan astronot yang jatuh.*** (I Putu Juniadhy Ekaputra/Ringtimes Bali)

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Ringtimes Bali

Tags

Terkini

Terpopuler