Soal Ujaran Rasisme di Media Sosial, Facebook Ajak Inggris Lakukan Penyelidikan

16 Juli 2021, 09:09 WIB
Facebook mengajak Inggris beserta penegak hukumnya terkait dugaan ujaran rasisme di media sosial usai Euro 2020. /Pexels/Luca Sammarco

PR SOLORAYA – Perusahaan media sosial Facebook mengajak Inggris melakukan penyelidikan terkait kasus ujaran rasisme di media sosial.

Belum lama ini ujaran rasisme menimpa pemain Inggris usai mereka gagal di final Euro 2020 kala melawan Italia, Facebook pun mengambil tindakan.

Facebook mengajak Inggris beserta penegak hukumnya untuk menyelidiki dugaan rasisme terhadap pemain Inggris usai Euro 2020 tersebut.

Baca Juga: 6 Metode Diet Ampuh Turunkan Berat Badan, Salah Satunya Diet Mediterania

Di antara pemain Inggris yang mendapat serangan rasisme tersebut adalah Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Buyako Saka.

Dua pemain Man United dan satu pemain Arsenal itu diduga mendapat serangan rasisme usai gagal mengeksekusi penalti.

Final Inggris vs Italia di Euro 2020 berlanjut hingga babak penalti, gagalnya 3 penalti Inggris mengakibatkan Italia merengkuh gelar juara.

Baca Juga: dr. Tirta: PPKM Darurat Silakan Lanjut, Tapi Kebutuhan Warga Daerah Terdampak Harus Diurus

Rasisme itu diduga kuat akibat masyarakat tidak menerima kekalahan Inggris di ajang sepak bola se benua Eropa tersebut.

Dikutip PRSoloRaya.com dari laman Reuters, ada keinginan kuat memburu para pelaku ujaran kebencian yang menyebar tersebut.

Tokoh-tokoh besar seperti bangsawan, tokoh politik, hingga kapten tim Inggris pun turut mengecam kasus tersebut.

Baca Juga: Biodata Aldy Maldini alias Aldy Eks CJR, Agama, Instagram, hingga Perjalanan Karier

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson beberapa hari lalu menegaskan soal hukuman larangan menghadiri ajang sepak bola jika terbukti bersalah.

Dewan Kepolisian Nasional Inggris, Unit Kepolisian Sepak Bola dalam Negeri Inggris, dan Facebook, dan penegak hukum setempat tengah menjalani diskusi terkait hal itu.

Diskusi tersebut membahas pemetaan situasi dan kondisi demi secara aktif menyelidiki dan memastikan data soal kasus tersebut.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler