BERITASOLORAYA.com – Vladimir Putin dan Kim Jong Un mengenang perjuangan bersama di masa-masa pembebasan Korea. Momen ini dituangkan dalam surat Kim Jong Un kepada Vladimir Putin di Hari Pembebasan Korea yang ke-77.
Vladimir Putin yang lebih dulu mengirim surat ucapan selamat yang tulis kepada Kamerad Kim Jong Un di Hari Pembebasan Korea. Surat ini diterima Kim Jong Un pada Senin, 15 Agustus 2022.
Dalam suratnya, Vladimir Putin mengatakan bahwa hubungan yang lebih erat antara Rusia-Korea Utara akan menguntungkan kepentingan kedua negara.
Baca Juga: Viral, Alfamart Beri Respons Video Karyawannya Minta Maaf kepada Ibu Pengutil Coklat
Menurut Vladimir Putin, hubungan yang erat antara Rusia-Korea Utara juga akan membantu memperkuat keamanan dan stabilitas semenanjung Korea dan kawasan Asia Timur Laut.
Vladimir Putin juga secara tulus mendoakan kesehatan dan kesuksesan untuk Kim Jong Un dan semua warga Korea Utara mendapatkan kebahagiaan dan kemakmuran.
Kim Jong Un merespons positif surat Putin. Kim mengakui kerja sama strategis dan taktis, dukungan, dan solidaritas antara Rusia-Korea Utara telah mencapai tingkat yang baru.
Baca Juga: 29 Link Twibbon Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2022, Meriahkan HUT RI ke 77: Merdeka!
Kemesraan Rusia-Korea Utara dalam hal ini menurut Kim dilakukan untuk menggagalkan ancaman dan provokasi dari pasukan militer kekuatan musuh.
Dilansir BeritaSoloRaya.com dari Reuters, kata ‘kekuatan musuh’ yang dimaksud Kim Jong Un biasanya merujuk pada Amerika Serikat dan sekutunya.
Kim Jong Un menyatakan bahwa pihaknya dan Putin terikat dalam tradisi mulia persahabatan yang lahir dari perjuangan bersama di masa-masa suram Korea saat masih dijajah Jepang.
Hubungan diplomatik Rusia-Korea Utara meningkat sejak kesepakatan yang ditandatangani pada 2019 lalu. Kim Jong Un menilai kesepakatan ini sebagai tanda kerja sama antara Rusia-Korea Utara nantinya akan tumbuh.
Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Peringatan HUT RI ke 77, Mudah Diunduh dan Dibagikan ke Media Sosial
Kim mengenang prajurit Tentara Merah dan patriot Korea yang saling bahu-membahu untuk pembebasan semenanjung Korea saat itu.
Perjuangan bersama ini ditengarai sebagai fondasi kuat untuk mengembangkan hubungan bertetangga yang baik antara Rusia-Korea Utara.
Sebelumnya, Korea Utara telah mengakui dua entitas “republik rakyat” yang memisahkan dari di Ukraina Timur sebagai negara merdeka bulan Juli lalu. Korea Utara menyusul Rusia mendukung dua entitas tersebut.
Korea Utara juga menyebut para pejabatnya meningkatkan prospek pekerja Korea Utara yang disuplai ke daerah tersebut untuk membantu proses konstruksi dan tenaga kerja lain.
Menanggapi dukungan ini, Ukraina segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara. Hal ini memperburuk hubungan Korea Utara dengan Kyiv sekaligus memperkuat hubungan baiknya dengan Moskow.***