Goresan-goresan telur paskah yang memuat pesan protes ramai diunggah di media sosial, walau militer membatasi koneksi internet.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Cangkang yang Kamu Pilih Ungkap Dirimu Sebenarnya
Baca Juga: Setelah Revitalisasi, Beberapa Bagian Candi Borobudur Akan Ditutup Bagi Wisatawan
Telur-telur Paskah tersebut sangat kuat menjadi alat kecaman serius masyarakat Myanmar, yang sedari awal menolak adanya kudeta.
Diantara pesan-pesan yang tertulis yakni “kita harus menang” atau “Revolusi Musim Semi”.
Bahkan, ada yang secara khusus menuliskan untuk mengusir pemimpin Junta Militer Myanmar, Min Aung Hlaing.
“Usir MAH” tulis salah satu telur Paskah yang menggunakan inisial MAH dengan mengacu pada pemimpin sementara Myanmar dari kubu militer tersebut.
Saat ini, dunia semakin khawatir akan perkembangan situasi di Myanmar yang semakin memburuk. Banyak diantaranya yang secara tegas meminta demokrasi dikembalikan di Myanmar.
Kubu militer yang menggulingkan Aung San Suu Kyi dilaporkan semakin represif kepada demonstran di Myanmar, hingga saat ini, Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP) mengatakan korban tewas sudah mencapai 557 orang.
Menurut data AAPP juga, setidaknya sudah ada 2.568 orang yang ditahan oleh Junta militer akibat melakukan demontstrasi yang tidak kunjung berkesudahan tersebut.***