Semakin Brutal, Militer Myanmar Siarkan Gambar Warga yang Menjadi Tahanan Dengan Luka Memar

- 19 April 2021, 19:27 WIB
Ilustrasi. Aksi militer Myanmar semakin brutal, pertontonkan enam warga yang menjadi tahanan dengan kondisi luka memar yang parah.*
Ilustrasi. Aksi militer Myanmar semakin brutal, pertontonkan enam warga yang menjadi tahanan dengan kondisi luka memar yang parah.* /Somchai Kongkamsri/Pexels

PR SOLORAYA – Organisasi kemanusiaan yang sedang berada di Myanmar meminta dunia internasional melakukan tekanan serius terhadap junta militer.

Pasalnya, junta militer Myanmar baru saja menyiarkan gambar enam tahanan yang memiliki luka dan pelecehan yang sangat parah.

Keprihatinan semakin meningkat setelah hal tersebut menunjukkan betapa tragisnya penyiksaan junta militer terhadap warga sipil Myanmar. Terutama bagi mereka yang kontra terhadap kudeta.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Umumkan Hasil Rapat Terbatas, PPKM Mikro Diperpanjang hingga THR Bagi Pekerja

Dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Al Jazeera, siaran MRTV milik militer Myanmar menyiarkan gambar empat pria dan dua wanita dengan luka memar dan berlumuran darah pada Minggu, 18 April 2021.

Salah satu wanita memiliki rahang yang bengkak dan matanya nampak hitam. Hal ini menjadi bukti bahwa ia mendapat penyiksaan yang serius.

"Junta ini menggunakan penyiksaan sebagai kebijakannya," kata Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) sebagaimana dikutip dari akun media sosialnya.

Baca Juga: Berpotensi Sebabkan Kerumunan hingga Penularan Covid-19, Takbir Keliling Pada Malam Idul Fitri 2021 Dilarang

Lebih lanjut, AAPP mengatakan jika komunitas internasional tidak bertindak, maka penyiksaan dan kematian akibat junta militer Myanmar akan tetap berlanjut.

Sejak kudeta yang dilakukan pada 1 Februari lalu, pasukan keamanan telah membunuh 737 orang dan mengumpulkan 3.229 orang lainnya di seluruh negeri.

Pada hari Minggu, 18 April 2021, enam tahanan ditangkap di Yankin, pinggiran kota terbesar Myanmar, Yangon, sebagaimana keterangan dari MRTV.

Baca Juga: Kini Dijodohkan dengan Billy Syahputra, Memes Prameswari Beberkan 2 Kriteria Utama Lelaki Idamannya

"Penyiar MRTV mengatakan keenam orang itu terlibat dalam pemboman pada hari Sabtu, 17 April 2021, di luar kantor pemerintah Yankin di mana tiga tentara pemerintah terluka. Mereka tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang itu," demikian dilansir dari Al Jazeera.

Militer Myanmar menuduh orang-orang melakukan kejahatan hingga melakukan penahanan. Taktik ini diketahui selalu digunakan oleh militer Myanmar sebagai bentuk pencegahan terhadap protes yang semakin meluas.

“Dan kami telah melihat pemerintah militer dengan sangat palsu. Kami juga melihat mereka menggunakan taktik ini sejak kudeta militer,

Baca Juga: Pertengkaran Suami Istri Diduga Jadi Penyebab Kebakaran di Taman Sari

"Menunjukkan orang-orang yang ditahan, mungkin sebagai pencegah bagi mereka yang masih keluar dan memprotes" ujar salah satu penyiar Al Jazeera.

Myanmar saat ini berada dalam kekacauan sejak Jenderal Senior Ming Aung Hlaing merebut kekuasaan pada 1 Februari.

Di tengah protes, pembunuhan, dan penangkapan massal yang terus berlanjut, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan situasi di Myanmar mungkin menuju konflik besar-besaran yang mirip dengan perang saudara yang mencengkeram Suriah di Timur Tengah.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah