PR SOLORAYA - Ketegangan di Laut China Selatan kian hari kian memanas.
Aksi China yang sangat agresif di Laut China Selatan mendapat kritikan dari negara-negara yang berada di perairan tersebut.
Baru-baru ini Manila mengajukan dua protes diplomatik pada China lantaran mengabaikan komitmen yang dibuat Beijing untuk mempromosikan perdamaian di kawasan Laut China Selatan.
Baca Juga: Tegaskan Larangan Warga India Masuk Indonesia, Kemenkumham: Pelayanan Visa Telah Dihentikan
Dilansir dari Reuters, protes Manila itu dilatarbelakangi kehadiran kapal-kapal China di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina di Laut China Selatan.
Pada Jumat, 23 April 2021 waktu setempat, Departemen Luar Negeri (DFA) Filipina mengatakan badan penegak hukum maritim negara itu mengamati ada 165 kapal penangkap ikan China, kapal milisi maritim, dan kapal penjaga pantai di wilayah ZEE Manila pada 20 April 2021.
Sebanyak lima kapal dengan penanda Penjaga Pantai China terlihat di sekitar Pulau Pag-asa Filipina (Thitu), dan Karang Thomas Kedua, serta Beting Scarborough.
Baca Juga: Dilengkapi Kitas, Ratusan WN India Eksodus ke Indonesia Setelah Terjadi Gelombang Covid-19 Kedua
Wilayah tersebut merupakan laut yang penguasaannya diambil alih China dan Filipina pada 2012.