Presiden Rivlin bisa memberinya waktu tambahan dua minggu untuk membentuk koalisi.
Dia juga dapat memberikan salah satu lawan Netanyahu kesempatan untuk membentuk pemerintahan, atau dalam langkah terakhirnya yaitu melemparkan masalah tersebut langsung ke parlemen.
Hal itu akan memberikan para legislator kesempatan untuk memilih salah satu dari mereka sendiri sebagai perdana menteri.
Jika semua opsi gagal, negara itu akan menghadapi pemilihan lain di musim gugur ini, yang berarti kelumpuhan politik selama berbulan-bulan.
Sebelumnya dalam pemilu 23 Maret 2021 lalu, Likud Netanyahu muncul sebagai partai tunggal terbesar, dengan 30 kursi di Knesset.
Baca Juga: Jembatan Rel Layang di Mexico Ambruk Saat Dilintasi Kereta, Puluhan Orang Luka-Luka
Tetapi untuk membentuk pemerintahan, dia perlu mendapat dukungan dari mayoritas 61 kursi.
Partai Harapan Baru (The New Hope Party), yang dipimpin oleh mantan ajudan Netanyahu, menolak untuk bergabung dalam koalisi Partai Likud.
Zionisme Religius, sebuah partai sayap kanan yang mendukung gerakan rasis secara terbuka, mendukung Netanyahu tetapi mengesampingkan tugasnya dalam pemerintahan dengan mitra Arab yang dia ajak.