Varian Delta Makin Merebak, Negara Bagian Terkaya di India Ini Tutup Mal dan Bioskop

- 26 Juni 2021, 14:41 WIB
Ilustrasi India. Negara bagian terkaya di India harus menutup mal dan bioskop akibat varian Delta Covid-19 yang makin merebak.
Ilustrasi India. Negara bagian terkaya di India harus menutup mal dan bioskop akibat varian Delta Covid-19 yang makin merebak. /REUTERS/Danish Siddiqui

PR SOLORAYA - Belakangan ini, bukan hanya virus corona yang menjadi ancaman serius, melainkan varian Delta terus mengancam ke pelosok dunia.

Akibatnya, beberapa negara pun memperketat aturan prokes dan pembatas sosial guna terhindar dari virus tersebut, termasuk India.

Baru-baru ini, negara bagian Maharashtra di India menutup mal dan bioskop untuk mencegah penyebaran varian tersebut dan lebih jauh juga akan menerapkan lockdown.

Baca Juga: Woozi SEVENTEEN Ungkap Kisah Cinta Pertamanya yang Seorang 'Noona'

Hal ini diberitakan sebagaimana dikutip dari PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Channel News Asia pada Sabtu, 26 Juni 2021.

Kementerian Kesehatan India menyebutkan setidaknya ada 20 kasus di negara bagian terkaya tersebut yang telah ditemukan.

Kemudian, kasus tersebut dikaitkan dengan varian Delta Plus baru yang kini menjadi varian yang perlu diperhatikan.

Baca Juga: Film Terbaru Netflix Juli 2021: Ada Big Bang Made The Movie dan Fast Furious Hobbs and Shaw

Belum diketahui dari mana varian itu berasal, namun Lembaga Kesehatan Masyarakat Inggris menyebutkan sub-silsilah varian Delta pertama kali terdeteksi di India pada 2020.

Lebih parahnya lagi, varian Delta saat ini disebut-sebut sebagai gelombang kedua yang parah di negara Taj Mahal itu yang membanjiri kasus dan sistem kesehatan India.

Para ilmuwan khawatir Delta Plus dapat memicu gelombang infeksi lain saat India pulih dari gelombang kedua.

Baca Juga: Babel Siap Jadi Tuan Rumah Kongres Halal Internasional 2022, Begini Kata MUI

Banyak negara bagian, termasuk Maharashtra, telah melonggarkan lockdown yang diberlakukan sejak bulan April lalu.

"Tingkat kepositifan dan infeksi harian turun secara konsisten pada seminggu yang lalu, namun di beberapa daerah kasusnya mulai naik lagi," kata seorang pejabat senior pemerintah di Maharashtra.

"Kami tidak tahu apakah ini karena pelonggaran pembatasan atau varian baru, tetapi ini adalah sebuah masalah," lanjutnya.

Baca Juga: Harry Kane Percaya Diri usai Tuai Kritik di Euro 2020: Bukan Pertama Kalinya Orang Meragukan Saya

Selain varian yang merebak di negara Asia Selatan itu, ada 11 negara lain yang telah melaporkan kasus Delta Plus.

Varian baru menjadi perhatian di India tempat lebih dari setengah populasi yang masih belum divaksinasi.

Hanya sekira 5,6 persen populasi warga dewasa India atau 950 juta orang yang baru menerima dua dosis vaksinasi.

Baca Juga: Yuk Daftar SMK Leadership Camp 2021 Direktorat SMK 25 Juni-16 Juli, Kuota Terbatas!

Negara itu juga melaporkan 48 kasus Delta Plus, dan studi sedang berlangsung untuk menguji efektivitas vaksin yang ada terhadap varian tersebut oleh Kepala Dewan Penelitian Medis India, Baleam Bhargava.

"Kita harus memiliki hasil dalam waktu sekira 7 hingga 10 hari, apakah vaksin bekerja melawan Delta Plus (atau tidak)," tuturnya.

Di Maharashtra, ada sekira 126 juta orang dan baru sekira 30 juta penduduk yang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

Baca Juga: Percepatan Penanganan Pasien yang Terinfeksi, Ini Daftar Hotline Faskes Rujukan Covid-19 di Solo

"Jika warga negara mulai membuka tempat usaha dan menciptakan kerumunan tanpa mengikuti panduan, maka infeksi dapat meningkat,” ujar Uddav Thackeray selaku Kepala Menteri Negara Bagian Maharasthra.

“Otoritas lokal tidak boleh membuka bisnis dengan tergesa-gesa dan semena-menana,” ujarnya.

India melaporkan 51.667 infeksi baru dan 1.329 kematian pada hari Jumat 25 Juni 2021 kemarin dan total infeksinya menjadi 30,13 juta dengan 393.310 kematian.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x