Polisi Haiti Berhasil Tangkap Dalang Pembunuhan Presiden Moise

- 12 Juli 2021, 20:40 WIB
Ilustrasi.  Photo by Kindel Media from Pexels
Ilustrasi. Photo by Kindel Media from Pexels /Pexels/Kindel Media

PR SOLORAYA - Polisi Haiti telah menangkap salah satu tersangka dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise.

Pihak berwenang mengatakan mereka menahan seorang pria Haiti yang tinggal di negara bagian Florida, Amerika Serikat.

Dikutip PRSoloRaya.com dari laman Al Jazeera pada Senin, 12 Juli 2021, ia ditangkap dengan tuduhan mempekerjakan tentara bayaran untuk 'menghilangkan' dan mengganti Presiden Haiti.

Baca Juga: Pfizer Segera Bertemu dengan Pejabat Tinggi AS, Bahas Booster Dosis Ketiga Vaksin Covid-19

Diketahui sebelumnya, Moise ditembak mati pada Rabu pagi, 7 Juli 2021, di rumahnya di Port-au-Prince oleh apa yang digambarkan oleh otoritas Haiti sebagai unit pembunuh yang terdiri atas 26 orang Kolombia dan dua orang Haiti-Amerika.

Kepala Polisi Nasional Haiti, Leon Charles, mengatakan pada konferensi pers pada hari Minggu bahwa pria yang ditangkap bernama Christian Emmanuel Sanon yang berusia 63 tahun.

Menurut laporan, Sanon terbang ke Haiti ditemani oleh penjaga keamanan sewaan dengan jet pribadi pada awal Juni, dan ingin mengambil alih sebagai presiden.

Baca Juga: dr. Lois Ditangkap, Komentar Mengejutkan Fahri Hamzah: Saya Nggak Setuju

Dia diduga menyewa tentara bayaran Kolombia melalui perusahaan keamanan swasta Venezuela yang berbasis di Florida.

Sanon, yang berprofesi sebagai dokter, adalah warga Amerika Serikat keturunan Haiti – dan orang ke-21 secara keseluruhan – yang ditahan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Lebih lanjut, Charles tidak menjelaskan apa dibalik motif Sanon dalam melakukan pembunuhan itu, selain alibi politis.

Baca Juga: JAKI Layani Vaksin Covid-19 Hingga 300 Kouta Per Harinya, Cek Tempatnya

“Misi para penyerang ini awalnya untuk memastikan keselamatan Emmanuel Sanon, tetapi kemudian misi itu diubah,” kata Charles.

Charles menambahkan bahwa di antara barang-barang yang ditemukan oleh petugas di rumah Sanon di Haiti adalah topi berlogo US Drug Enforcement Administration, 20 kotak peluru, suku cadang senjata, empat plat nomor mobil dari Republik Dominika, dua mobil, dan korespondensi dengan orang tak dikenal.

Polisi Haiti telah menangkap 18 orang Kolombia dan tiga orang Haiti-Amerika, termasuk Sanon, atas pembunuhan itu. Lima warga Kolombia masih buron dan tiga lainnya tewas.

Para tersangka pembunuh itu mengatakan kepada penyelidik bahwa mereka ada di sana untuk menangkapnya, bukan membunuhnya, Miami Herald dan seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan sebelumnya pada Minggu kemarin.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah