Badai Tropis Jepang Bergejolak, Olimpiade Tokyo 2020 Sedikit Terganggu

- 27 Juli 2021, 14:04 WIB
Gelaran Olimpiade Tok2o 2020 kabarnya sedikit terganggu oleh badai tropis Jepang yang bergejolak akhir-akhir ini.
Gelaran Olimpiade Tok2o 2020 kabarnya sedikit terganggu oleh badai tropis Jepang yang bergejolak akhir-akhir ini. /Reuters

PR SOLORAYA - Badai tropis bergejolak mendekati Jepang di tengah penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 yang menimbulkan gelombang besar dengan hujan dan angin kencang.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 telah menjadwal ulang olahraga dayung dan panahan karena kekhawatiran tentang angin kencang dari badai tropis Nepartak yang menghasilkan kecepatan hingga 108 km per jam.

Badai yang saat ini sekira 190 km sebelah timur kota Choshi awalnya menuju Tokyo, tetapi telah bergeser ke utara, sebagaimana dikutip PRSoloRaya.com dari The Straits News pada Selasa, 27 Juli 2021.

Baca Juga: Aturan PPKM Level 4 di Solo 26 Juli-2 Agustus 2021 sesuai SE Wali Kota Surakarta

Akan tetapi menurut laporan, diperkirakan badai tersebut akan mendarat di sekitar wilayah Miyagi pada besok Rabu, 28 Juli 2021.

Miyagi dan wilayah di sebelahnya, Ibaraki, menjadi tuan rumah beberapa pertandingan Olimpiade Tokyo 2020. Penyelenggara mengatakan dengan yakin bahwa mereka tidak akan terpengaruh oleh badai.

"Pertandingan di Miyagi dan Ibaraki akan diadakan sesuai jadwal. Kami berharap penonton juga datang," ujar Juru Bicara Olimpiade Tokyo 2020 Masa Takaya.

Baca Juga: Kentaki Jowo, Kuliner Solo Kaki Lima Seharga Rp500 yang Super Renyah dan Enak

Badai yang mendekat telah membawa angin dan hujan ke beberapa bagian pantai timur Jepang yang menciptakan kondisi yang menantang di triathlon putri di Tokyo.

Pertandingan dimulai terlambat 15 menit karena cuaca dan jalan yang basah membuat beberapa atlet tergelincir saat berlangsungnya cabang olahraga sepeda.

Namun kondisi lebih baik terjadi pada kompetisi selancar yang berlangsung di sebelah timur Tokyo di Chiba.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta? Amien Rais Dikabarkan Seret Habib Rizieq ke Luar Penjara

Penyelenggara memutuskan untuk menggabungkan perempatfinal, semifinal, dan acara penyerahan medali dari kompetisi pria dan wanita menjadi hari ini, Selasa, 27 Juli 2021 dengan menimbang keuntungan dari ombak.

Juru Bicara Pemerintah Jepang Katsunobu Kato mengatakan bahwa badai itu bergerak sangat lambat dan telah menghasilkan angin kencang serta gelombang laut di sepanjang sebagian besar pantai timur laut Jepang.

Dia memperingatkan hujan lebat akan terjadi hingga besok di daerah sekitar Tokyo, serta wilayah Tohoku di timur laut, dan wilayah Hokuriku di barat laut tempat badai akan menuju setelah mendarat.

Baca Juga: Singgung Industri dan Kampus, Jokowi: Mahasiswa Harus Disiapkan Kuasai Pengetahuan Relevan

Kato mendesak penduduk setempat untuk selalu memperhatikan informasi terbaru tentang cuaca dan perintah evakuasi.

Beberapa layanan kereta api di daerah yang akan dilewati badai telah dibatalkan dan perintah evakuasi non-wajib telah dikeluarkan di sekitar kota Atami tempat hujan lebat awal bulan ini menyebabkan tanah longsor yang menewaskan 21 orang.

Diketahui, musim topan Jepang berlangsung dari sekira Mei hingga Oktober, puncaknya diperkirakan terjadi pada Agustus dan September.

Sebelumnya pada 2019, Topan Hagibis melanda saat Jepang menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugbi yang menewaskan lebih dari 100 orang.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x