Demi Tingkatkan Produktivitas, Jepang Rekomendasikan 4 Hari Kerja dalam Sepekan

- 27 Juni 2021, 16:03 WIB
Ilustrasi. Jepang merekomendasikan agar pengusaha memberlakukan 4 hari kerja dalam sepekan untuk meningkatkan produktivitas.
Ilustrasi. Jepang merekomendasikan agar pengusaha memberlakukan 4 hari kerja dalam sepekan untuk meningkatkan produktivitas. /Pexels/Lena Heckendorn

PR SOLORAYA - Jepang mendorong dan merekomendasikan kepada pengusaha untuk mengurangi minggu kerja menjadi empat hari kerja sebagai bagian dari serangkaian pedoman ekonomi baru.

Budaya perusahaan negara ini terkenal kuat dengan adanya karoshi, sebuah istilah yang berarti kematian karena terlalu banyak bekerja.

Istilah tersebut diciptakan di Jepang pada 1970-an karena tekanan kerja berat yang dihadapi karyawan.

Baca Juga: BPOM Umumkan Vaksin Sinovac Bisa Digunakan untuk Usia 12 hingga 17 Tahun

Tetapi pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan signifikan pada berapa banyak perusahaan yang beroperasi dengan banyak pekerja harus bekerja dari rumah karena lockdown.

Pemerintah Jepang, yang dalam beberapa tahun terakhir telah berusaha untuk memodernisasi pendekatan negara untuk bekerja, ingin mendorong keseimbangan kehidupan kerja yang lebih sehat.

Caranya adalah dengan membujuk perusahaan untuk bergerak ke arah menawarkan jam kerja yang lebih fleksibel dan kerja jarak jauh.

Baca Juga: Budayawan Sujiwo Tejo Ungkap 4 Perang dalam Dunia Pewayangan, Indonesia Wajib Tahu!

“Pemerintah sangat menginginkan perubahan sikap ini berakar di perusahaan Jepang," ujar Martin Schulz, kepala ekonom kebijakan di perusahaan Jepang Fujitsu, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari The Independent pada Minggu, 27 Juni 2021.

Selama pandemi, lanjutnya, perusahaan telah beralih ke cara operasi baru dan mereka melihat peningkatan produktivitas secara bertahap.

“Perusahaan meminta karyawannya bekerja dari rumah atau dari jarak jauh, dengan kerja remote atau sesuai permintaan pelanggan yang bisa jauh lebih nyaman dan produktif bagi banyak orang,” ungkap Schulz.

Baca Juga: Pemerintah Berutang hingga Rp6.418,15 Triliun, LaNyalla: Optimis Genjot Inovasi dan Iklim Investasi

Pemerintah Jepang berharap pedoman empat hari kerja dalam sepekan dapat memiliki manfaat lain bagi masyarakat dan ekonomi Jepang jika diadopsi oleh perusahaan.

Langkah ini dinilai dapat mengantisipasi hari libur ekstra yang dapat mendorong orang untuk membelanjakan uang yang akan meningkatkan ekonomi.

Bahkan tujuan utama kebijakan ini mengarah pada peningkatan angka pernikahan dan kelahiran, yang mana menjadi isu utama di Jepang dengan ancaman populasi yang menua dengan cepat.

Baca Juga: Pengemudi Pajero yang Nekat Pecahkan Kaca Kontainer di Jakarta Utara Kini Diburu Polisi

Diketahui, Jepang bukan negara pertama yang mempertimbangkan untuk memperpendek hari kerja.

Sebelumnya terdapat negara Spanyol, Selandia Baru, dan Jerman yang lebih dulu memperdebatkan penerapan kebijakan memperpendek hari kerja tersebut.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah