Terjepit 'Dua Gajah'. Presiden Ukraina Seharusnya Belajar Non Blok dan Bebas Aktif dari Indonesia.

- 26 Maret 2022, 14:56 WIB
Demi Bisa Damai dan Hentikan Invasi Rusia, Zelensky Janjikan Hal Ini ke Vladimir Putin
Demi Bisa Damai dan Hentikan Invasi Rusia, Zelensky Janjikan Hal Ini ke Vladimir Putin /Instagram/@zelenskiy_official/

 

BERITASOLORAYA.com - Menurut Darmansjah Djumala yang merupakan mantan Duta Besar Indonesia untuk Austria dan PBB, Ukraina seharusnya mempelajari bagaimana menempatkan posisi dan menjadi negara non-blok dari Indonesia.

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari artikel Pikiran Rakyat berjudul Tak Cermat Tempatkan Diri di Antara Barat dan Rusia, Ukraina Seharusnya Belajar Nonblok dari Indonesia, Darmansjah Djumala juga mengatakan bahwa ketidak mampuan menempatkan posisi akan membuat Ukraina berada dalam masalah.

Termasuk invansi yang terjadi kepada Ukraina, dinilai oleh Darmansjah Djumala merupakan hasil ketidakcermatan pemimpin Ukraina dalam menempatkan diri.

Baca Juga: Cek Kemampuan Politik Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Dari Presiden di Series, Hingga Presiden Sungguhan

"Apa yang dialami oleh Ukraina adalah ketidakcermatan, ketidakbijakan para pemimpin menempatkan diri yang saat ini dan sebelumnya," ucap Darmansjah Djumala, Kamis, 25 Maret 2022.

"Mereka akan selalu berayun ke kiri, ke kanan, dan itu mengganti pemimpin-pemimpin sebelumnya yang Pro Uni Eropa diganti oleh pemimpin pro Rusia, diganti lagi, seperti itu," tuturnya menambahkan.

Darmansjah Djumala mengatakan bahwa posisi seperti itu membuat situasi di Ukraina seperti pelanduk di tengah-tengah dua gajah.

Baca Juga: Menuai Banyak Pujian! Aktor Lee Min Ho Sukses Tunjukkan Pengaruhnya untuk Drama Pachinko

Ukraina pun bisa mati 'terinjak' oleh salah satu di antara dua gajah tersebut, yakni gajah barat atau gajah Rusia.

"Iya (bisa mati terinjak), kan ada istilahnya, ada pepatah atau peribahasa klasik 'dua gajah berkelahi, pelanduk mati di tengah'," kata Darmansjah Djumala.

Ini yang sedang dialami oleh Ukraina, sebab kita sebagian kecil semestinya haruslah pandai untuk menempatkan diri dengan baik istilah dalam bahasa diplomatik itu 'dancing between two lines' gitu, menari di tengah dua garis," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Rusia Lakukan Batasan Dana ke Negara dan Kawasan Ini hingga Masalah Cadangan Emas

Darmansjah Djumala mengatakan bahwa sebagai negara, seharusnya Ukraina memiliki batasan keberpihakan.

"Jadi kita ada limit-nya, segimana kita harus menari itu supaya tidak terlalu ke barat, tidak terlalu ke timur, itu yang mesti dilakukan," ucapnya.

"Tapi karena ayunan kepentingan ini berdinamika, terlalu mengayun ke kiri, terlalu mengayun ke kanan, sehingga sampai ke elite politiknya diganti," kata Darmansjah Djumala menambahkan.

Baca Juga: Pengangkatan CPNS Jadi PNS Tidak Semudah yang Dibayangkan, Simak Syarat-syaratnya dari BKN

Hal itulah yang dinilainya sebagai elite pemimpin di Ukraina yang tidak cukup bijak dalam menempatkan diri.

"Nah inilah yang saya maksud elite pemimpin di Ukraina itu tidak cukup bijak, tidak cukup cermat untuk menempatkan diri dengan baik," tutur Darmansjah Djumala.

Dia pun mengatakan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky seharusnya belajar dari Indonesia terkait nilai-nilai non-blok dan bebas aktif.

Baca Juga: Link Cek Penetapan NIP CPNS dan PPPK Guru Tahap 1 dan 2 Resmi dari BKN, Simak Perkembangan Terbarunya

"Sebenarnya setelah kita melihat kasus Ukraina ini, saya jadi berpikir sebagai Diplomat Indonesia tentu, di sinilah saya melihat relevansi dari values non blok dan bebas aktif," ujar Darmansjah Djumala.

"Karena kalau andainya saja Zelensky itu belajar non blok dan bebas aktif dari muda, dari Indonesia, mungkin dia tahu 'How To Dance between two lines'," katanya menambahkan.

Akan tetapi, apa yang dilakukan Ukraina justru membuat rakyatnya berada dalam bahaya.

Baca Juga: Berikut Cara Cek Pengumuman SNMPTN 2022, Beserta Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Lolos

"Buktinya sekarang warganya sendiri, sekarang mereka sudah hancur-hancuran, dan gajah satunya (NATO dan AS) kelihatan kok ragu-ragu untuk membantu," ucap Darmansjah Djumala.

Apalagi gajah yang satunya, Rusia, tidak main-main dan justru lebih galak dari barat dan NATO.

"Di sinilah yang disebut bahwa pelanduk akan mati di tengah-tengah jika dua gajah berkelahi," ujar Darmansjah Djumala.

Dia pun menilai dari sisi konteks non-blok, Volodymyr Zelensky tidak bijak dalam menempatkan diri.

Baca Juga: Indra Kenz Sembunyikan Aset dan Harta Dalam Crypto, Berapa Jumlahnya?

"Dalam perspektif menempatkan diri dalam konteks non-blok, dalam konteks bebas aktif, dia tidak bijak menempatkan diri," kata Darmansjah Djumala, dikutip dari kanal Youtube Helmy Yahya Bicara, Jumat, 26 Maret 2022.*** (Eka Alisa Putri / Pikiran Rakyat)

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah