Network
BERITASOLORAYA.com - Laporan serangan oleh koalisi Pimpinan Arab Saudi ke Yaman telah dilaporkan saat pengumuman gencatan senjata dengan Houthi, Minggu 27 Maret 2022.
Serangan tersebut menargetkan Sanaa, sebuah daerah yang dikuasai Houthi.
Akibat hal tersebut, Houthi pun terpaksa dipukul mundur.
Baca Juga: Palestina Ingin Al Quds Jadi Bagian Negaranya. Mahmoud Al-Habbash: Kebebasan Beribadah Terjamin
Sehari sebelumnya, Houthi menembakkan drone dan rudal ke 16 sasaran di Arab Saudi.
Akibat serangan tersebut, sebuah pabrik minyak di dekat jalur F1 Jeddah berubah menjadi kobaran api.
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari artikel Pikiran Rakyat berjudul Koalisi Saudi Serang Yaman Saat Gencatan Senjata Diumumkan Houthi, PBB Geram, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam tindakan Koalisi Saudi dan Houthi tersebut.
Baca Juga: Antony Blinken Klarifikasi Pernyataan Joe Biden. Vladimir Putin Tidak Dapat di Berdayakan Untuk ....
"Sekretaris Jenderal sangat mengutuk eskalasi konflik baru-baru ini di Yaman," kata Guterres melalui sebuah pernyataan resmi, dikutip dari AFP.
Guterres mengaku sangat prihatin tentang laporan serangan tersebut. Ia lantas mendesak semua pihak untuk mengurangi ketegangan.
Konflik tersebut telah menewaskan ratusan ribu orang secara langsung dan tidak langsung.
Baca Juga: Jokowi Berakhir Pekan di Yogyakarta, Ini yang Dilakukannya Bersama Sang Cucu
Selain itu, jutaan orang terpaksa mengungsi. PBB menyebutnya dengan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Houthi menolak diundang untuk pembicaraan damai di Riyadh, yang dijadwalkan beberapa hari mendatang.*** (Mitha Paradilla Riyadi / Pikiran Rakyat)
