Hujan lebat dan angin kencang melanda salah satu negara Asia Timur itu dengan topan bergerak ke utara dengan kecepatan 24 km per jam.
Topan Hinnamnor diperkirakan akan mendarat di barat daya kota Busan pada Selasa pagi, 6 September, setelah mencapai perairan Pulau Jeju pada Senin malam.
Presiden Korea Selatan pada Senin mengatakan bahwa dia akan berada dalam siaga darurat dan memerintahkan pihak berwenang untuk melakukan segala upaya untuk meminimalkan kerusakan akibat topan.
“Angin kencang dan hujan lebat diperkirakan terjadi di seluruh negeri hingga Selasa karena topan. Dengan gelombang sangat tinggi diperkirakan di wilayah pesisir bersama dengan badai dan tsunami,” kata Badan Meteorologi Korea, dikutip dari Reuters.
Peringatan telah dikeluarkan di kota-kota selatang, termasuk Gwangju, Busan, Daegu, dan Ulsan.
Diketahui bahwa kota Busan dan daerah sekitarnya telah diguyur hujan sepanjang akhir pekan, dengan perkiraan hujan lebih banyak di seluruh Korea Selatan untuk hari Senin dan Selasa.
Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa, meskipun 100 orang telah dievakuasi dan setidaknya 11 fasilitas rusak berat akibat banjir.
Bisnis di Korea Selatan menghadapi masalah akibat topan yang akan dihadapi ini. Beberapa perusahaan harus menangguhkan proses produksinya akibat topan yang akan dihadapi.