Dilema Nelayan Sri Lanka, Minyak Tanah Mahal atau Tak Ada Makanan: Kami Kelaparan

- 7 September 2022, 11:02 WIB
Ilustrasi nelayan Sri Lanka yang kesulitan melaut karena harga bahan bakar berupa minyak tanah mahal
Ilustrasi nelayan Sri Lanka yang kesulitan melaut karena harga bahan bakar berupa minyak tanah mahal /Pixabay/Quangpraha/

Sornam adalah salah satu nelayan yang tidak bisa melaut. Ia berusaha melanjutkan hidupnya dengan membantu mengumpulkan dan menyortir hasil tangkapan para nelayan yang berhasil berangkat.

Sebelumnya, keadaan semakin parah. Selama berbulan-bulan tidak ada bahan bakar sama sekali di Mannar karena cadangan devisa negara itu mengering dan tidak dapat mengimpor minyak mentah untuk kilangnya.

Ketika pasokan minyak tanah kembali beberapa pekan lalu, harga minyak tanah mencapai empat kali lipat lebih tinggi dari harga semula karena Sri Lanka mencabut subsidi bahan bakar.

Baca Juga: Hasil Liga Champions RB Leipzig vs Shakhtar Donetsk, Hirnyky Manfaatkan Setiap Peluang Menjadi Gol

“Kami tidak membutuhkan barang-barang mewah seperti bensin dan solar. Untuk pekerjaan penting kami, yang kami butuhkan hanyalah minyak tanah,” kata Raja Cruz, pemilik perahu Sornam yang datang untuk membantu.

Harga awal minyak tanah di Sri Lanka dijual dengan harga subsidi, 87 rupee per liter atau sekitar 92 sen AS per galon.

Setelah mengalami kenaikan, harga per liter minyak tanah mencapai 340 rupee atau 3,62 dolar per galon.

Baca Juga: Dipastikan Jadi Guru! PPG Prajabatan Model Baru Tahun 2022, Beri Masa Depan Bagi Calon Tendik

Raja Cruz bahkan mengatakan bahwa di pasar gelap, harga minyak tanah bisa mencapai 1.800 rupee per liter.

Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka Kancahana Wijesekera menyampaikan bahwa revisi harga minyak tanah adalah keharusan yang diambil negara selama bertahun-tahun.

Halaman:

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah