Waduh! Tingkat Kematian di Jepang Meningkat, Industri Pemakaman sampai Kesulitan untuk Melakukan Hal Ini

- 21 Agustus 2023, 12:07 WIB
Ilustrasi pemakaman di Jepang
Ilustrasi pemakaman di Jepang /Freepik

Ia perlu menunggu selama 11 hari sebelum akhirnya sang nenek bisa dikremasi. Selain itu, ia juga dikenakan biaya 13.000 yen atau sekitar Rp 1 juta lebih per hari untuk menyimpan jenazah.

Walaupun di beberapa daerah lain terdapat krematorium yang menawarkan layanan lebih cepat, akan tetapi biaya transportasi yang mahal membuatnya tidak ekonomis.

Salah satu produsen peralatan di Kawasaki, Prefektur Kanagawa, memaparkan jumlah pesanan lemari penyimpanan jenazah naik lima kali lipat pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2019.

Tahun ini, perusahaan melihat peningkatan permintaan dari krematorium dan rumah duka. Sementara itu, beberapa kota di Jepang mencoba untuk meningkatkan kapasitas dengan merenovasi atau membangun krematorium baru.

Baca Juga: HARUS LEGOWO, Tenaga Honorer Kategori Ini Tidak Bisa Mengikuti Seleksi CPNS 2023 dan PPPK, Sabar Dulu Ya

Pada tahun 2022, empat krematorium di Yokohama mengkremasi 34.000 jenazah dengan waktu tunggu rata-rata lima hingga enam hari.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah kota berupaya meningkatkan layanan dan meyakinkan orang untuk memesan kremasi pada hari-hari yang dianggap sial, seperti tomobiki.

Tomobiki diartikan sebagai ‘menarik temanmu bersamamu’ dan biasanya dihindari untuk acara pemakaman dan kremasi.

Selain itu, Yokohama memiliki rencana untuk membangun fasilitas baru, yang diharapkan beroperasi dalam tiga tahun.

Baca Juga: MANTAP, Segini Tarif LRT Jabodebek Setelah Dapatkan Subsidi Pemerintah. Ada Diskon di Akhir Agustus 2023?

Halaman:

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah