Perang Palestina vs Israel: Lebih dari 300 Orang Tewas di Negara Masing-Masing saat Konflik Mematikan

- 9 Oktober 2023, 13:55 WIB
Konflik antara Israel dan Palestina
Konflik antara Israel dan Palestina /AP News/

BERITASOLORAYA.com - Perang Israel vs Palestina menelan jumlah korban yang tidak sedikit. Tercatat bahwa jumlah korban di antara kedua Negara yang berkonflik itu ada lebih dari 300 jiwa yang tewas di negaranya masing-masing. Sebelumnya, Hamas atau Gerakan Perjuangan Palestina, pada hari Sabtu menghujani Israel dengan ribuan roket dalam sebuah serangan mendadak yang jarang terjadi.

Kemudian, hal tersebut dibalas dengan serangan udara Israel secara besar-besaran di Gaza dan tindakan-tindakan hukuman, termasuk pemadaman listrik.

Menurut statistik yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza, sedikitnya 313 warga Palestina terbunuh dan 1.990 lainnya terluka oleh serangan Israel di Gaza.

Baca Juga: Apa Keuntungan Pinjam Dana KPR di BRI? Yuk Cek Informasi Selengkapnya di Sini

Tak hanya Palestina, sedikitnya 300 warga Israel juga tewas dan lebih dari 1.800 lainnya terluka dalam serangan Hamas yang juga melibatkan serangan darat ke wilayah selatan Israel.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengadakan pertemuan darurat yang dihadiri oleh para pejabat senior, yang menekankan hak rakyat Palestina untuk mempertahankan diri dari serangan Israel dan pemukim.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di sisi lain, mengumumkan dalam sebuah pidato nasional bahwa Israel "dalam keadaan perang" dan memerintahkan mobilisasi penuh pasukan cadangan.

Baca Juga: LINK JADWAL THE EXORCIST: BELIEVER, Cek Lokasi dan Jam Tayang Per 9 Oktober 2023, SEGERAA

KONFLIK YANG MEMATIKAN

Didukung oleh roket-roket, puluhan militan Palestina, Hamas, memasuki kota-kota Israel pada hari Sabtu di dekat Jalur Gaza. Roket-roket Hamas menghantam hingga ke Yerusalem, di mana sirine serangan udara berbunyi.

Seorang juru bicara dari Pasukan Pertahanan Israel, Daniel Hagari, mengkonfirmasi bahwa beberapa warga sipil dan tentara Israel telah dijadikan sandera oleh Hamas.

Komandan militer Hamas, Mohammad Deif, mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan tanggapan atas blokade Israel terhadap Gaza, serangan yang sering dilakukan di Tepi Barat selama setahun terakhir.

Termasuk penyerbuan ke kompleks Masjid Al-Aqsa, yang mana merupakan tempat suci bagi umat Muslim dan Yahudi.

Baca Juga: Malam ini! Semen Padang FC vs PSMS Medan Akan Bertanding, KLIK Link Live Streaming yang Bisa Diakses Gratis

Tak hanya itu, serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina, serta perluasan pemukiman Israel menjadi latar mengapa konflik atau perang Israel Vs Palestina ini berlanjut.

Ia mengajak warga Palestina lainnya untuk bergabung dalam perlawanan.

Gerakan Jihad Islam Palestina, kelompok bersenjata Palestina lainnya, menyatakan bahwa para militannya telah bergabung dengan Hamas dalam serangan tersebut.

Seorang juru bicara tentara Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa beberapa militan Palestina memasuki kota-kota di Israel selatan dan bentrok dengan tentara Israel.

Baca Juga: Hari Terakhir Daftar SSCASN 2023, Berikut Data Statistik Tiap Formasi beserta 14 Instansi Langsung dari BKN

Di sisi lain, Media Israel melaporkan bahwa militan Palestina telah menguasai sedikitnya tiga pemukiman Yahudi di dekat Jalur Gaza. Pihak berwenang Israel meminta penduduk di Israel selatan untuk tidak meninggalkan rumah mereka.

Menanggapi serangan tersebut, militer Israel melakukan puluhan serangan udara terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza, menghancurkan bangunan-bangunan, termasuk sebuah menara hunian dengan sekitar 100 apartemen.

Sebagai pemasok listrik utama ke daerah kantong Palestina tersebut, Israel juga memutus aliran listrik ke wilayah itu, membuat wilayah itu gelap gulita setelah malam tiba.

Warga di Kota Gaza bergegas ke jalan-jalan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Di bagian timur laut Jalur Gaza, ratusan warga sipil meninggalkan rumah mereka dengan membawa selimut dan makanan karena takut akan eskalasi militer.

Baca Juga: Cara Download Lagu MP3 Tanpa Ribet! Bisa Sambil Rebahan Aja, Nikmati Musik yang Disukai di Ponsel Anda

Militan Palestina bertopeng berkeliaran dengan jip di jalanan kota Sderot, Israel selatan, tempat terjadinya baku tembak.

Para analis meyakini bahwa bentrokan saat ini sepertinya tidak akan berakhir dalam waktu dekat karena Hamas tampaknya siap untuk mengobarkan konflik yang berlarut-larut.

Mesir, perantara perdamaian antara Israel dan kelompok-kelompok militan Palestina yang telah lama menjadi penengah, berdiskusi dengan Prancis pada hari Sabtu untuk menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung.

Dalam sebuah percakapan telepon dengan mitranya dari Prancis, Emmanuel Macron, Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi memperingatkan bahwa kekerasan dan eskalasi lebih lanjut, dapat menyeret wilayah tersebut ke dalam "lingkaran setan ketegangan" dan merusak stabilitas dan keamanan regional.

Baca Juga: GOKIL! Bisa Dapat Saldo Dana Cair hingga Jutaan dengan Cuma Cuma, Emang Bisa? Buruan Cek Caranya dan Klaim..

DAMPAK NEGATIF TERHADAP REKONSILIASI ISRAEL-ARAB

Serangan itu terjadi pada Simchat Torah, hari libur Yahudi yang menandai berakhirnya siklus tahunan pembacaan Taurat di depan umum dan hampir bertepatan dengan peringatan 50 tahun Perang Yom Kippur, yang dimulai pada 6 Oktober 1973, antara Israel dan koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah.

Konflik terbaru ini terjadi setelah Israel sering melakukan serangan di Tepi Barat selama setahun terakhir, yang sering kali mengakibatkan jatuhnya korban dari pihak Palestina.

Israel mengatakan bahwa tindakan-tindakan ini diperlukan untuk menangkap para militan Palestina yang terlibat dalam serangan-serangan terhadap warga Israel.

Konflik militer ini juga terjadi ketika Israel berusaha untuk menormalkan hubungannya dengan Arab Saudi. Ditengahi oleh Amerika Serikat, Israel telah melakukan kontak dengan Arab Saudi mengenai potensi kesepakatan damai antara kedua negara.***

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah