Melihat pengaruh status konsumsi kopi, daging merah, dan susu murni, tim peneliti menemukan hubungan antara konsumsi kopi dan penurunan risiko gagal jantung dan stroke di kemudian hari.
Selain itu, mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang dan teratur telah dikaitkan dengan risiko diabetes tingkat 2 yang lebih rendah, menurut Whelton.
Secara historis, pemikiran bahwa kopi selalu berbahaya bagi kesehatan jantung belumlah terbukti jika dikonsumsi secara normal dan tidak melebihi kadar batasnya.
Dapat disimpulkan bahwa kopi akan memiliki pengaruh bagus terhadap tubuh maupun jantung jika tidak berlebihan dalam meminumnya.
Selain membatasi jumlah cangkir kopi yang diminum juga harus memperhatikan kadar kopi pada setiap mengonsumsinya. Selain itu, usahakan untuk semaksimal mungkin mengurangi zat-zat tambahan seperti aditif dalam pembuatan kopi.
Jika memungkinkan hindari kopi-kopi dengan kafein atau mulai untuk beralih ke kopi yang memiliki kadar setengah kafein di dalamnya.
Meminum kopi yang disaring juga telah terbukti sebagai metode pembuatan kopi yang paling higienis dan sehat.
Terlebih terdapat kemungkinan jika kopi membuat bahagia juga akan membuat jantung lebih sehat.