Bagaimana Sebenarnya Hukum Wayang dalam Islam? Buya Yahya Menjawab

23 Februari 2022, 16:19 WIB
Ilustrasi wayang /Tangkap layar/YouTube Ari Poncowolo

BERITASOLORAYA.com – Dalam satu kesempatan, Buya Yahya menjelaskan hukum wayang dalam agama Islam.

Seperti yang diketahui bersama, bahwa wayang adalah seni budaya asli Indonesia yang menjadi warisan budaya sejak zaman nenek moyang terdahulu.

Bahkan menurut riwayatnya, wayang sudah ada sebelum agama Islam masuk ke wilayah Indonesia.

Baca Juga: Akun Pembelajaran belajar.id untuk Guru dan Siswa, Kenali Layanan dan Aplikasi yang Tersedia

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV yang mengunggah penjelasan Buya Yahya tentang wayang, pada Rabu, 11 November 2020.

Bangsa Indonesia dahulu hanya mengenal dua agama, yakni Hindu dan Buddha, oleh sebab itu maka budaya yang sangat melekat dengan masyarakat adalah wayang.

Jika dikatakan bahwa wayang merupakan peninggalan masyarakat Hindu dan Buddha, maka memang benar adanya. Sebab dalam cerita wayang ada kisah para dewa Hindu dan Buddha, yang memiliki sesembahan selain Allah.

Semenjak kehadiran Wali Songo, atau sosok sembilan wali yang kemudian masuk ke Indonesia, saat itu pula Wali Songo ingin menyebarkan ajaran Islam di bumi nusantara.

Baca Juga: Penampilan Rose BLACKPINK Jadi Perhatian, Netizen: Benar-benar Gila, Sangat Luar Biasa

Karena telah lebih dahulu mengenal budaya Hindu dan Buddha, maka Wali Songo menggunakan metode dakwah dengan akulturasi budaya, atau menyisipkan dakwah Islam ke dalam budaya yang dikenal masyarakat Indonesia.

Salah satu budaya yang dijadikan sasaran dakwah oleh Wali Songo adalah seni wayang.

Apakah tidak bisa menggunakan yang lain? Buya Yahya menuturkan bisa saja, bahkan jika tidak dengan wayang juga tidak masalah.

Namun karena para Wali Songo sangat pandai membaca keadaan, dan saat itu wayang adalah kesenian yang sangat digemari masyarakat, maka wayang lah yang dijadikan sasaran dalam berdakwah.

Baca Juga: Prediksi Passing Grade Pretest PPG Dalam Jabatan, Simak! Jangan Terlewat

"Wayang ini adalah budaya yang orang bisa berkumpul di situ. Makanya, beliau (Sunan Kalijaga) masuk dakwah melalui pewayangan ini," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya juga menjelaskan bahwa sebenarnya kisah asli wayang terdapat campuran dewa-dewa Hindu dan Buddha sehingga terlihat syirik.

Berkat kegigihan dengan keyakinan dari Wali Songo, terutama Sunan Kalijaga maka kisah syirik tersebut bisa perlahan dihilangkan kemudian diganti dengan cerita Islami.

Mengenai bentuk wayang, zaman dahulu bentuk aslinya menyerupai patung dan seakan bernyawa.

Baca Juga: Rose BLACKPINK dan Putra Pendiri Naver, Loren Hiasi Sampul Dazed Magazine Korea Edisi Maret

Berkat kreatifitas Wali Songo jugalah akhirnya wayang dibentuk pipih supaya tidak mirip dengan orang hidup.

"Mereka luar biasa para ulama, cerdas mereka di dalam mengislamkan budaya. Kemudian masalah bentuk wayang mereka juga ngerti, diskusi kan para ulama, patung adalah haram. Makanya mereka penyet, settt, jadi menjadi tipis, bukan bentuk berjasad," tutur Buya Yahya.

Pada akhirnya wayang dibuat dari bahan kulit dan berbentuk pipih supaya tidak menyerupai jasad manusia secara lahiriyah.

Maka bentuk wayang yang piih itulah kemudian diperbolehkan dalam Islam.

Baca Juga: Forecasting Love and Weather, Park Min Young dan Song Kang Lakukan Adegan Mendebarkan di Pantry

"Jadi, gambar yang sifatnya tipis, itu kan kulit namanya tipis, itu bukan digolongkan sebagai mujassad. Itu ada makna, ada maksud di balik itu semuanya kenapa tipis," ujar Buya Yahya.***

 

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: YouTube Al-Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler