Kenali 5 Tradisi Maulid di Indonesia, Apa Tradisi Menyambut Maulid Nabi di Daerahmu?

9 Oktober 2022, 11:41 WIB
Grebeg Maulud salah satu upacara untuk memperingatai Maulid Nabi Muhammad SAW. /visitingjogja.jogjaprov.go.id/

BERITASOLORAYA.com – Peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam merupakan salah satu tradisi bagi umat Islam.

Peringatan Maulid Nabi ini biasa dijalankan oleh warga muslim pada bulan Rabiul Awal, dengan berbagai macam kegiatan keagamaan atau tradisi yang ada di lingkungannya.

Mayoritas warga muslim akan banyak mengadakan acara shlawat kepada Nabi Muhammad dan ibadah-ibadah sunnah lainnya.

Baca Juga: Bantuan Senilai 15 dan 30 Juta Akan Diberikan Kemenag, Pendaftaran Proposal Pokja Guru Madrasah Tahap 3 Dibuka

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari akun Instagram @kemdikbud.ri, berikut adalah penjelasan tradisi Maulid Nabi yang sering dijumpai.

Dalam postingan di Instagram Kemdikbud tersebut, dijelaskan bahwa setidaknya ada lima jenis peringatan Maulid Nabi di Indonesia.

Peringatan Maulid Nabi tersebut biasanya juga sudah dilakukan secara turun temurun dan menjadi suatu tradisi bagi lingkungan masyarakat di daerah tertentu.

Baca Juga: Dalam Surat Edaran Baru Kemdikbud, Apakah Besaran Tunjangan Sertifikasi Guru ASN Berubah? Cek di Sini!

Bahkan, ada juga suatu daerah yang tidak hanya sekali dalam melaksanakan peringatan Maulid Nabi, hal itu justru membuktikan bahwa semakin besar pula rasa cinta kepada Sang Baginda Nabi.

“#SahabatDikbud, Indonesia memiliki berbagai tradisi dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw., salah satunya yaitu upacara Panjang Jimat dari Keraton Cirebon. Upacara ini biasa disaksikan oleh ribuan masyarakat yang berdatangan dari berbagai daerah,” tulis di akun Instagram @kemdikbud.ri.

Untuk itu, kenali lima jenis peringatan Maulid Nabi yang ada di Indonesia berikut ini. Simak hingga akhir ya.

Baca Juga: Resep Fruit sandwich yang Segar, Ternyata Begini Caranya

  1. Kirab Ampyang

Kirab Ampyang biasa digelar di Desa Loram Kulon, Jati, Kudus, Jawa Tengah.

Kirab Ampyang sendiri merupakan salah satu tradisi dengan membawa sajian makanan yang dihiasi ampyang atau nasi dan krupuk.

Sajian makanan tersebut kemudian diarak keliling desa sebelum menuju ke Masjid Wali At Taqwa.

Baca Juga: Kabar Baik Kemdikbud ke Guru Kategori Ini agar Segera Daftar. Mulai Tanggal 10 Oktober 2022. Jangan Terlambat

  1. Muludhen

Tradisi Muludhen biasa digelar oleh masyarakat muslim di Madura, Jawa Timur.

Tradisi Muludhen biasanya diisi dengan acara pembacaan barzanji (riwayat hidup Nabi Muhammad) dan juga diisi ceramah sebagai pegangan hidup masyarakat.

  1. Grebeg Maulud

Tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad selanjutnya adalah Grebeg Maulud.

Baca Juga: Pilihan Ide 2 Menu Harian untuk Keluarga, Bahan Sedikit Lebih Hemat

Diketahui pada zaman Kesultanan Mataraman, perayaan Maulid Nabi disebut Grebeg Maulud.

Kata Grebeg bermakna mengikuti. Jadi Grebeg diartikan sebagai mengikuti para Sultan dan pembesar.

Biasanya masyarakat akan mengikuti para Sultan keluar dari Keraton untuk menuju masjid dan merayakan Maulid Nabi.

Baca Juga: Resmi dari BKN! Daftar 32 Instansi Yang Tidak Lakukan Pendataan Non ASN, Apakah Ada Instansi Kamu? Yuk Cek..

  1. Panjang Jimat

Tradisi Panjang Jimat merupakan salah satu bentuk perayaan Maulid Nabi di Keraton Cirebon.

Panjang Jimat biasanya digelar dengan mengadakan upacara dan disaksikan oleh ribuan masyarakat dari berbagai daerah.

  1. Bungo Lado

Tradisi Bungo Lado biasa digelar di Pariaman, Sumatera Barat. Bungo Lado merupakan sebuah pohon hias yang berdaun uang dan dipercantik dengan kertas hias.

Baca Juga: Lirik Lagu Seperti Rahim Ibu oleh Efek Rumah Kaca, Merekahkan Harapan, Menepis Kabut Kelam

Demikian informasi mengenai jenis tradisi Peringatan Maulid Nabi Muhammad. Semoga kita semua tetap berpegang teguh pada ajaran dari Nabi Muhammad.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Intan Sherly Monica

Sumber: Instagram @kemdikbud.ri

Tags

Terkini

Terpopuler