Network
Zaman sekarang ini tidak jarang ada mertua yang bersikukuh untuk memisahkan anaknya dengan menantunya, dimana menantu tersebut adalah kekasih hati pilihan anaknya sendiri.
Buya Yahya menerangkan, perbuatan tersebut bisa menjadi dosa besar jika terbukti tidak ada alasan syar'i di baliknya.
Baca Juga: 15 Hal yang Bikin Orang Korea Kaget di Indonesia, Kesan-kesan Orang Asing di Indonesia
"Orang tua atau mertua yang berusaha memisahkan anaknya dengan menantunya jika tidak ada alasan syar'i, maka hukumnya haram dan dosa bagi orang tua nya tersebut," ujar Buya Yahya.
Hal tersebut bukan sesuatu yang tanpa dasar. Buya Yahya menjelaskan bahwa pada zaman sahabat, Umar bin Khattab pernah menyuruh anaknya supaya menceraikan istrinya karena ada sebab syar'i yang melandasi hal demikian.
Namun Buya Yahya dengan bijak mengatakan jangan sampai dalil tersebut kemudian dijadikan alasan utama seorang mertua menyuruh anaknya untuk menceraikan pasangannya.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Buih Jadi Permadani' Exist yang Viral karena Zinidin Zidan
Jika ingin mendalami pemahaman yang benar adalah ketika kondisi menantu sudah tidak beriman, atau melakukan perbuatan terlarang seperti zina, maka mertua berhak menyadarkan anaknya untuk menjauhkan dengan pasangannya.
Hal tersebut bertujuan supaya bisa menyelamatkan kondisi anaknya agar tidak semakin terjerumus ke dalam hal negatif.
Namun jika alasan yang dimaksud hanyalah ketidak sukaan mertua kepada sikap menantu dan lain-lain, maka haram hukumnya menyuruh anaknya agar bercerai dengan pasangannya.
