Berbeda dengan dahulu, ketika kontraktor membangun jembatan yang masih menggunakan beton konvensional, dan harus dicor di lapangan.
Baca Juga: Siklon Tropis Seroja Kini Menerjang Australia, Warga Cuma Bisa Pasrah dan Terjebak di Dalam Rumah
Perbandingan harga pembangunan jembatan Judesa relatif lebih murah daripada jembatan konvensional.
Tidak hanya harga yang relatif murah, waktu yang diperlukan untuk membangun kontruksinya pun lebih singkat.
Lebih lanjut, pembangunan Judes menggunakan sistem satu arah dengan konsep Flying Fox, sehingga memudahkan dalam membuka akses pada daerah terisolir dan mengurangi pengangkutan material menyebrangi sungai.
Saat ini, PUPR sudah berhasil membangun Judesa dengan bentang 120 meter pertama kali diterapkan di Desa Muara Cikadu, Kabupaten Cianjur.
Jembatan untuk Desa tersebut dinamai jembatan Julungtaka yang menghubungkan Dusun Cijulang dan Dusun Bantaka, yang sealama ini terpisah oleh sungai Cisadea.
Selain unggul dari segi waktu dan ekonomis, jembatan ini sangat mudah dilakukan tentu dengan pengawasan dan bimbingan tertentu dari Kementrian PUPR.***