Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan jika para terduga teroris yang tergabung dalam kelompok Villa Mutiara ini memiliki sebuah grup Whatsapp dengan nama Batalyon Iman.
Grup Whatsapp tersebut digunakan oleh para terduga teroris kelompok Villa Mutiara untuk berkomunikasi satu sama lain dan mempraktekkan cara-cara melakukan teror.
Baca Juga: Resep Opor Ayam, Hidangan Indonesia yang Lezat untuk Berbuka Puasa Ramadhan 2021
"Komunikasi dalam grup Whatsapp tersebut mereka membicarakan tentang rencana-rencana 'amaliyah' selanjutnya,
"Dan juga Whatsapp grup itu membicarakan, mempraktekkan bagaimana membuat atau merakit bahan peledak," jelas Rusdi Hartono sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Antara.
Sebagai informasi, kelompok kajian Villa Mutiara merupakan kelompok yang diduga berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Baca Juga: Update Virus Corona Indonesia per 13 April 2021, Pasien Covid-19 yang Meninggal Mencapai 42.782 Jiwa
Pasca terjadinya bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, tim Densus 88 terus melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap beberapa terduga teroris di berbagai wilayah Indonesia.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya aksi-aksi terorisme di tanah air.***