BPOM Beri Izin Edar Vaksin Sinovac, LaNyalla Minta Pastikan Aman bagi Anak 12-17 Tahun

- 29 Juni 2021, 16:26 WIB
Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti angkat bicara soal izin edar yang telah diberikan BPOM terkait vaksin Sinovac untk anak dan remaja.
Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti angkat bicara soal izin edar yang telah diberikan BPOM terkait vaksin Sinovac untk anak dan remaja. /Twitter/@lanyallamm1

PR SOLO RAYA -  Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti meminta agar dipastikannya keamanan vaksin Sinovac untuk anak usia remaja yang telah mendapat izin edar darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dikeluarkannya EUA vaksin Covid-19 itu disebabkan banyaknya anak usia remaja di Indonesia yang tidak luput dari keganasan Covid-19.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari laman DPD RI, hal ini dapat dilihat dari data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang menyebutkan kasus Covid-19 di kalangan anak-anak cukup tinggi yakni mencapai 12,5 persen.

Baca Juga: Trending di YouTube, Berikut Lirik Lagu LAGI? dari Rayi Putra RAN dan Laze

LaNyalla Mattalitti menyambut baik kabar tersebut sehingga diharapkan akan mampu menekan penularan Covid-19 pada anak di Indonesia.

Kendatipun begitu, Ketua DPD RI juga berpesan agar BPOM menjamin izin edar vaksin Sinovac benar-benar aman digunakan untuk anak.

“Saya berpesan agar distribusi vaksin betul-betul memperhatikan keamanan dan kenyamanan bagi anak," ujar LaNyalla.

Baca Juga: Prodewa: yang Membahayakan Bangsa Kita Adalah Dominasi Oligarki Politik, Bukan Kritik Mahasiswa

Ternyata, selain vaksin Sinovac, pemerintah rencananya akan menggunakan vaksin Pfizer sebagai vaksin untuk anak.

LaNyalla menegaskan kembali, vaksin jenis apapun yang diperuntukkan untuk anak Indonesia harus dijamin keamanannya, sebab masih belum diketahui metode yang akan digunakan dalam pemberian vaksin tersebut.

“Apapun jenis vaksinnya, yang jelas harus dilakukan uji klinis terlebih dahulu agar dipastikan keamanannya bagi anak,” tutur LaNyalla.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 29 Juni 2021, Ada Tambahan 20.467 Kasus Baru, 463 Orang Meninggal Dunia

Vaksin untuk anak adalah sebagai langkah penebalan imunitas tubuh atau herd immunity karena anak sangat aktif dalam berinteraksi sosial dan kurang dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Menurut Ketua DPD RI tersebut, hal itu tentu dapat mengurangi potensi penularan Covid-19 pada anak saat pembelajaran tatap muka (PTM) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nanti.

“Karena kita tahu kurangnya penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu penyebab utama anak-anak saat ini lebih mudah terpapar Covid-19. Maka pemberian vaksin bisa lebih menjamin saat sekolah tatap muka diberlakukan, meski saya berharap agar sekolah tatap muka ditunda dulu hingga lonjakan kasus corona mereda,” ujarnya.

Baca Juga: Lagi, Israel Tunda Pemungutan Suara soal Aturan Larangan Bersatunya Keluarga Palestina

Eks Ketua Umum PSSI berharap dalam waktu dekat dapat ditemukan vaksin yang dapat diperuntukkan pada bayi hingga anak usia 5-11 tahun.

Sebagaimana diketahui, vaksin yang dikeluarkan BPOM diperuntukkan bagi anak berusia 12-17 tahun.

Vaksin Sinovac yang diizinkan BPOM adalah anak produksi dari PT Bio Farma.

Izin tersebut dikeluarkan atas dasar sejumlah pertimbangan, salah satunya ialah hasil uji klinis Fase I dan Fase II vaksin Sinovac rentang usia anak.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: DPD RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah