Dekat dengan Ibu Kota Negara Baru, Begini Kunjungan Kerja Presiden Joko Widodo

- 11 Agustus 2022, 16:24 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo sedang berada di RSUD dr. Soedarso/Instagram @jokowi
Presiden Indonesia Joko Widodo sedang berada di RSUD dr. Soedarso/Instagram @jokowi /

BERITASOLORAYA.com Perlahan, Presiden Joko Widodo membangun pulau yang kelak menjadi Ibu Kota Negara Indonesia yang baru, yaitu Kalimantan.

Dilansir melalui website SetKab, pada 9 Agustus lalu, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Barat, dekat dengan provinsi pembangunan Ibu Kota Negara baru.

Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ditemani oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin), Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat),  Basuki Hadimuljono, Erick Thohir selaku Menteri BUMN, dan Sekretaris Kabinet (Pramono Anung).

Baca Juga: Spesifikasi Film dan Fotografi yang Bisa Dapat Bantuan Program Lensa Kreatif 2022 Kemenparekraf, Catat!

Presiden Joko Widodo beserta rombongan berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 07.00 WIB dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia – 1.

Sesampainya di Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Presiden Joko Widodo melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Mempawah.

Perjalanannya menuju Kabupaten Mempawah, Presiden menggunakan helikopter Super Puma milik TNI AU.

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari website Departemen Perhubungan, 9 Agustus 2022 Presiden meresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.

Baca Juga: Pada PPPK Guru 2022, Dua Kategori Peserta Ini Bisa Dapatkan Tambahan Nilai & Perbesar Peluang Lolos, Apa Saja?

Presiden didampingi oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam peresmian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.

Diketahui bahwa pelabuhan ini sudah dibangun sejak 2016, dan selesai pada Bulan Mei 2022 dan menghabiskan dana sebesar 2,9 triliun.

Terminal Kijing memiliki kapasitas 500 ribu Teus dan 8 juta non petikemas. Diharapkan dengan kehadiran terminal ini, daya saing produk unggulan Provinsi Kalbar (CPO (crude palm oil), alumina, bauksit, dan lainnya) dapat meningkat.

Selain itu diharapkan mampu meningkatkan dan memperbaiki konektivitas baik antarpelabuhan, antarpulau, hingga antarnegara.

Baca Juga: 40 Link Twibbon HUT RI ke 77 Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, Dibagikan ke Media Sosial 

“Jangan sampai investasi yang besar seperti itu tidak bisa memperkuat daya saing dan tidak bisa memperbaiki konektivitas antarpelabuhan, antarpulau, dan antarnegara,” demikian kata Presiden dalam sambutannya.

Menteri Perhubungan pun menyampaikan harapannya bahwa kelak Terminal Kijing menjadi pelabuhan berstandar internasional dan terbesar di Kalimantan yang terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mempawah, sehingga pertumbuhan ekonomi Kalbar semakin cepat.

Turut serta pula dalam peresmian ini Sekretaris Kabinet (Pramono Anung), Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono), Gubernur Kalimantan Barat (Sutarmidji), Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Ria Norsan), Bupati mempawah (Erlina), dan Direktur Utama Pelindo (Arif Suhartono).

Baca Juga: Kebijakan Pemerintah Khusus untuk Tenaga Honorer: Bisa Diangkat Jadi ASN, Asalkan Memenuhi Ketentuan

Dari Kabupaten Mempawah, Presiden Jokowi melanjutkan ke Pasar Sungai Duri, Kabupaten Bengkayang. Kunjungan beliau kesana guna menyerahkan sejumlah bantuan kepada masyarakat.

Penyerahan bantuan tersebut, Presiden ditemani oleh Ibu Iriana, Menteri PUPR, Menteri BUMN (Erick Thohir), Menteri Sosial (Tri Rismaharini), Sekretaris Kabinet. Gubernur Kalbar, Wakagub Kalbar, dan Bupati Bengkayang (Sebastianus Darwis).

Bantuan yang diberikan diantaranya Bantuan Modal Kerja (BMK) sebesar 1,2 juta, Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp300 ribu. Adapun peserta yang diberikan bantuan adalah peserta Program Keluarga Harapan (PKH).

Baca Juga: Lagu Request Tak Dimainkan di Dream Theater Solo, Ini yang Dilakukan Gibran Rakabuming Raka

Suasana mencair ketika Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan terkait bantuan yang diberikan untuk dipergunakan dengan baik dan sesuai dengan peruntukannya.

“Jangan ya, jangan dibelikan handphone, kalau bisa dipakai untuk tambahan modal kerja, modal usaha. Kalau nggak ya dipakai untuk kebutuhan-kebutuhan yang produktif, jangan dipakai untuk beli pulsa,” pesan Jokowi terkait BMK.

“Ibu-ibu ini ya, yang 300 ribu silahkan untuk pembelian sembako dan minyak goreng ya, namanya untuk bantuan sosial”, lanjut Jokowi terkait BLT.

Selain kepada peserta PKH, Presiden Joko Widodo pun memberikan bantuan kepada para pedagang pasar, dan kaki lima.

Baca Juga: Tenaga Honorer Langsung Diangkat Jadi ASN? MenpanRB Tetapkan Ketentuan yang Wajib Dipenuhi, Simak Disini!

Selanjutnya Presiden Joko Widodo terbang kembali ke Bandara Internasional Supadio. Kembalinya Jokowi guna meresmikan Tower A dan B RSUD dr. Soedarso di Kota Pontianak.

Pembangunan RSUD dr. Soedarso sebagai tindak lanjut dari kedatangan Gubernur Kalbar yang meminta bantuan pengembangan rumah sakit berupa alat kesehatan.

Serta kesedihan Presiden mengetahui rakyatnya berobat sampai ke luar negeri, khususnya Kalimantan Barat.

Pengembangan RS ini berawal dari kedatangan gubernur kalbar yang meminta bantuan untuk pengembangan RS berupa alat kesehatan.

Baca Juga: Cara Daftarkan Karya Film dan Fotografi ke Program Kemenparekraf, Dapat Bantuan Puluhan Juta Rupiah

“Khusus untuk Kalimantan Barat saya mendengar banyak sekali yang berobat ke Kuching. Saya cek ruang operasi, cek ICU, saya cek semua dan saya lihat sudah super modern,” kata Presiden

“Jadi saya ingatkan tidak usah lagi berobat ke luar negeri, disini sudah siap dan cukup untuk menangani kasus-kasus yang ada,” lanjutnya yang dikutip melalui website Kementerian Kesehatan, 9 Agustus 2022.

Presiden RI menyampaikan secara transparan bahwa pembangunan RSUD ini telah menghabiskan 205 miliar rupiah, serta untuk alat-alat kesehatannya mencapai 200 miliar rupiah.

Baca Juga: Menpan RB Berikan Peluang Ini untuk Tenaga Honorer Jelang Penghapusan. Simak Penjelasannya di Sini...

Dana tersebut digunakan untuk membangun 287 tempat tidur, dengan rincian:

-          IGD 22 tempat tidur

-          Ruang inap 82 tempat tidur

-          Ruang maternal 25 tempat tidur

-          Kamar bersalin 11 tempat tidur

-          NICU 10 tempat tidur

-          PICU 20 tempat tidur

-          ICU 20 tempat tidur

-          HCU 20 tempat tidur

-          ICCU 14 tempat tidur

-          Ruang perinatal 15 tempat tidur

-          Ruang observasi 48 tempat tidur.

Rumah sakit tipe A di Kalbar ini memiliki pelayanan menangani pasien sesuai dengan jenis penyakitnya, bukan berdasarkan kelas dalam asuransi kesehatan yang dimilikinya. Demikian yang diujarkan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji.

“Rumah sakit ini nanti dioperasikan tanpa kelas, Pak, karena kami berpendapat rumah sakit itu, kelas itu (seharusnya) tergantung dari jenis penyakitnya. Jadi tidak memandang dari sisi kemampuan membayar, tetapi dari sisi jenis penyakitnya,” tuturnya.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Sukabumi Ini Cocok Jadi Tujuan Akhir Pekan

Peresmian Tower A dan B oleh Presiden Joko Widodo dihadiri pula oleh Sekretaris Kabinet, Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin), Menteri BUMN, Menteri PUPR, Wali Kota Pontianak (Edi Rusdi Kamtono), dan Direktur RSUD dr. Soedarso (drg. Yuliastuti Saripawan).***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Setkab Kementerian Perhubungan Kementerian Kesehatan RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah