Solusi ini terdengar positif, tetapi menurut Menpan RB jika seluruh tenaga honorer diangkat menjadi ASN maka beban negara akan menjadi sangat berat.
“Kita menghadapi tantangan kalau diangkat seluruhnya, kualifikasi dan kualitasnya kita belum tahu,” tambahnya.
Baca Juga: Intip Resep Rahasia Bikin Bakwan Goreng Gurih Renyah dan Sambal Kacang Mantap, Cek Selengkapnya
2. Diberhentikan Seluruhnya
Pada poin berikutnya, Menpan RB mengatakan solusi lain adalah memberhentikan semua tenaga honorer. Namun, menurutnya, solusi ini akan mengganggu pelayanan publik.
"Konsekuensinya adalah terganggunya pelayanan publik. Karena banyak ASN yang masa pensiunnya sudah tiba tapi belum ada yang menggantikan di sektor-sektor pelayanan publik terutama di sektor pendidikan dan kesehatan," tuturnya.
3. Tenaga Honorer Diangkat sesuai Prioritas
Opsi terakhir adalah tenaga honorer diangkat sesuai prioritas. Mengenai opsi ini, Menpan RB mengatakan pemerintah merumuskan prioritas lalu melakukan langkah-langkah afirmasi untuk mengangkat ASN sesuai kriteria.
"Prioritas ini kita rumuskan, kemudian kita lakukan langkah-langkah afirmasi bagi tenaga non-ASN seperti pendidikan dan kesehatan. Tapi bukan berarti yang lain tidak prioritas, karena penataannya dilakukan bertahap," terangnya.
Menpan RB mengatakan bahwa tiga opsi solusi untuk tenaga honorer ini sudah dipetakal setiap detailnya dengan plus minusnya.