Network
BERITASOLORAYA.com - Rencana pemerintah untuk meniadakan tenaga honorer menjadi "tragedi" bagi jutaan tenaga honorer di seluruh Indonesia.
Terutama untuk tenaga honorer yang sudah bekerja puluhan tahun dan berharap nasib mereka bisa diangkat menjadi ASN.
Tapi, para tenaga honorer yang sudah bekerja selama puluhan tahun ini malah mendapatkan penghapusan oleh pemerintah pada bulan November nanti.
Baca Juga: Tinggal Selangkah Lagi, Tenaga Honorer Bersiap Jadi ASN Atau Dihapus? PANRB Berikan Jawaban Ini...
Beberapa kepala daerah sudah bersuara terkit penghapusan tenaga honorer bahkan melakukan rapat langsung dengan Menteri PANRB, Azwar Anas.
Dampak dari penghapusan ini tidak main-main, selain pemerintah tentunya akan kekurangan tenaga pegawai di
instansi, jutaan honorer yang dihapus akan menjadi pengangguran karena tidak ada pekerjaan.
Baca Juga: Ini Syarat Guru Bisa Mengikuti PPG Dalam Jabatan dan Dapatkan Sertifikasi, Kriterianya Adalah...
Maka dari itu kepala daerah bersama dengan MenpanRB berusaha mencarikan solusi yang menggunakan sisi kemanusiaan dan juga hati.
Solusi yang diambil harus menguntung kedua belah pihak, pihak pemerintah maupun pihak tenaga honorer.
Pemerintah sendiri ingin mendapatkan solusi terbaik terkait penhapusan tenaga honorer dan tidak ingin pelayanan publik terganggu karena kebijakan tersebut.
Baca Juga: Ya Ampun, Masalah Ini Bikin Tenaga Honorer Susah Jadi ASN, DPR: Tidak Selesai Dari Dulu
Sesuai dengan misi Presiden Joko Widodo yang ingin melakukan reformasi birokrasi pada pegawai pemerintah sehingga Kementerian dan kepala daerah harus melakukan misi tersebut.
MenpanRB sendiri sudah sampai pada tiga opsi alternatif yang akan diputuskan menjadi keputusan bersama untuk tenaga honorer.
Adapun opsi solusi tenaga honorer adalah:
1. Mengangkat semua tenaga honorer
2. Menghapus tenaga honorer
3. Menangkat tenaga honorer sesuai dengan prioritas saja
Baca Juga: Guru Honorer Dapat Kabar Gembira dari Kemendikbud, Nadiem Sampaikan Hal Ini..
Ketiga solusi inilah yang akan kembali dirapatkan dengan DPR dan mencarikan solusi terbaik bagi jutaan tenaga honorer.
Tentunya tiga opsi tersebut akan ada kelebihan dan kekurangan yang harus dimaklumi oleh banyak pihak.
Misalnya saja solusi pertama, kalau pemerintah mengangkat tenaga honorer yang jumlahnya jutaan maka akan membuat anggaran pemerintah sangat berat sekali.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Banyak Tenaga Honorer Belum Menjadi ASN, Alasannya BIkin Geleng Kepala...
Sedangkan kalau menggunakan opsi kedua, maka pemerinta bisa kekurangan pegawai dan bisa-bisa berdampak pada kekosongan SDM di daerah.
Sedangkan opsi ketiga salah satu yang dipertimbangkan karena hanya mengangkat tenaga honorer sesuai dengan prioritas, misalnya tenaga honorer yang sudah bekerja sangat lama dan bidang honorer yang penting bagi masyarakat.
Kepala daerah sendiri juga memberikan solusi dan masukan lewat rapat bersama MenpanRB dengan asosiasi kepala daerah seluruh Indonesia.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Banyak Tenaga Honorer Belum Menjadi ASN, Alasannya BIkin Geleng Kepala...
Kolaborasi pemerintah pusat dan daerah ini akan menghasilkan solusi yang menyenangkan alias win-win solution.
Jadi bisa dibilang, kepala daerah sangat memperhatikan tenaga honorer yang bekerja di setiap isntansi daerahnya. ***
Baca Juga: ASN Full Senyum, Ganjar Pranowo Bela Pegawai Berprestasi: Kita Kasih Bonus dan Jabatan Tinggi
