Gaus pun mempertanyakan perihal jumlah tenaga honorer yang jumlahnya selalu naik setiap kali ditanyakan pada Menpan RB, dari 500 ribu, hingga sekarang sebanyak 2,3 juta.
Menurut Gaus, masih banyak tenaga honorer yang berharap bahwa namanya terdaftar dalam data 2,3 juta honorer tersebut.
Ia pun melanjutkan, “Pertanyaan saya adalah, bagaimana sikap pemerintah terutama Pak Menteri PANRB Azwar Anas, dalam mengkomandoi tenaga non-ASN yang ‘dizalimi’ itu?”
Gaus pun berharap bahwa Menteri Anas benar-benar memiliki solusi tepat bagi tenaga honorer di seluruh Indonesia dan bukan semata angin segar belaka.
Muhammad Toha pun juga ikut menyampaikan aspirasi terkait adanya tenaga honorer yang sudah lulus seleksi penerimaan pada tahun 2013 dan diangkat sebagai pegawai tapi belum juga menerima SK CPNS.
Menurut Muhammad Toha, sampah-sampah yang tersisa seperti kasus tersebut juga harus diselesaikan sebelum beralih pada kebijakan lain.***