Seleksi ASN 2024 Pakai Skema Baru Positive Growth dan Negative Growth, Nasib Tenaga Honorer Bagaimana?

- 8 Desember 2023, 18:07 WIB
Nasib tenaga honorer usai skema baru rekrutmen ASN
Nasib tenaga honorer usai skema baru rekrutmen ASN /Dok. menpan

BERITASOLORAYA.com – Terkait skema terbaru yang direncanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (PANRB), seleksi penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dilakukan setiap tiga bulan sekali.

 

Hal itu berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN yang baru saja disahkan.

Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas saat membuka acara RBXperience 2023 di Kabupaten Badung, Bali pada Selasa, 5 Desember 2023 mengungkapkan bahwa akan dilakukan transformasi rekrutmen dan jabatan ASN.

Baca Juga: KPK Tetapkan Mantan Wamenkumham Sebagai Tersangka Dugaan Suap

Menurut Anas, pengadaan rekrutmen ASN yang akan dilakukan tiga bulan sekali itu juga bertujuan agar menghentikan penerimaan tenaga honorer.

Pasalnya, pemerintah akan menghapus tenaga honorer paling lama pada bulan Desember 2024.

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari Antara, Menpan menjelaskan, seumpama di bulan Januari terdapat pegawai ASN yang pensiun, maka akan terjadi kekosongan formasi.

Baca Juga: Spoiler Drama My Demon Episode 5 Tayang Malam Ini. Song Kang Bikin Kim Yoo Jung Grogi. Mengapa?

Jika proses seleksi ASN hanya dilakukan setiap tahun, kemungkinan instansi akan kembali melakukan pengangkatan tenaga honorer.

Lebih lanjut, pemerintah saat ini sedang melakukan pendataan untuk pegawai ASN yang akan pensiun supaya bisa dipertimbangkan dalam menentukan jumlah formasi saat proses seleksi.

"Jadi dari sekarang bisa didaftar siapa yang pensiun, kita akan rekrut tiga bulan sekali, kita sedang koordinasi tingkat tinggi dengan kementerian atau lembaga, sehingga yang kosong tidak diisi honorer, tapi langsung ASN," lanjut Anas.

Baca Juga: Kebijakan Baru KemenPAN RB untuk CASN Tahun Depan, Tenaga Teknis Tidak Lagi Diperlukan?

Selain itu, dalam melakukan rekrutmen ASN juga memperhatikan skema positive growth, negative growth, dan zero growth.

Tentu saja hal itu merujuk pada arah kebijakan digitalisasi yang membuka peluang besar untuk talenta digital, termasuk bagi fresh graduate.

Formasi jabatan yang tergolong pada positive growth antara lain tenaga guru, dosen, dan tenaga kesehatan, sedangkan yang termasuk zero growth diantaranya tenaga teknis baik pelaksana maupun fungsional.***

 

Editor: Tria Ari Hastuti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah