Mohammad Yamin dan Seni Mural yang Merupakan Seruan Kemerdekaan saat Masa Penjajahan

- 7 Januari 2024, 07:54 WIB
Muhammad Yamin ke tiga dari kiri
Muhammad Yamin ke tiga dari kiri /Dok. Keluarga Muhammad Yamin/ Endang Yamin

BERITASOLORAYA.com – Mr. Mohammad Yamin atau biasa dipanggil Mohammad Yamin adalah seorang tokoh sejarah, politikus, budayawan, dan ahli hukum.

Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pengajaran RI pada 1953 hingga 1955, lalu menjadi Menteri Penerangan pada tahun 1962. Sebelum akhirnya tutup usia pada 17 Oktober 1962.

Mohammad Yamin pernah menulis sebuah buku dengan judul Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1950.

Baca Juga: Soal Masa Kontrak P3K, Ini Penjelasan TERBARU Nunuk Suryani, Bisa Diperpanjang setelah 5 Tahun?

Buku setebal 242 halaman itu berisi tentang sejarah pembentukan 3 Undang-Undang Dasar yaitu pada tahun 1945, 1949, dan 1950 sebagai Konstitusi Indonesia.

Di dalam buku itu pula, Mohammad Yamin juga menilai karya seni anak bangsa pada masa penjajahan sebagai seruan kepada Jepang dan Belanda-Inggris untuk menghormati konstitusi Indonesia yang baru.

Protes yang dilakukan anak bangsa kala itu bertujuan sebagai peringatan kepada Belanda-Inggris yang ingin mendaratkan kapal mereka untuk melakukan agresi.

Baca Juga: HORE! Anggaran Pendidikan Meningkat Jadi Rp660,8 Triliun di Tahun 2024

Karya seni yang berupa coretan-coretan di dinding yang saat ini disebut sebagai mural adalah wujud semangat anak bangsa untuk melawan penjajah pada tahun 1945 – 1946.

Di dalam buku karangannya, Mohammad Yamin menilai coretan bertuliskan Respect Our Constitution, August 17! memiliki makna yang mendalam.

Sebab, Belanda dan Sekutu berupaya untuk kembali ke Indonesia setelah deklarasi Konstitusi 17 Agustus 1945.

Baca Juga: Lampu Hijau untuk Tendik Ikut Seleksi PPPK Teknis 2024, Dirjen GTK Nunuk Suryani Sampaikan…

Semangat perjuangan anak bangsa kala itu tercermin dalam goresan cat minyak yang tertulis dengan penuh semangat.

Hal itu menandakan semangat perjuangan anak muda terutama ketika Belanda dan Inggris mengancam kedaulatan Indonesia. Bangsa Indonesia bersatu padu melawan penjajah dengan semangat yang membara.

Meskipun dulu adalah sebuah ekspresi semangat perjuangan, saat ini mural kerap menuai kontroversi bahkan ada yang melarang.

Awal mula mural berasal dari seorang tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, Tan Malaka.

Baca Juga: INFO CPNS Kejaksaan 2023: Masa Sanggah Berakhir 2 Hari Lagi, Ini Syarat Sanggahan yang Diterima…

Ia memainkan peran penting dengan menjadikan mural sebagai senjata untuk menghidupkan semangat perjuangan bangsa yang baru saja merdeka.

Pada tahun 1945, dinding di jalanan dipenuhi dengan pesan moral dan semangat perjuangan.

Tan Malaka dianggap sebagai pencetus ide yang menghidupkan semangat perjuangan melalui mural.

Dia mengajak para pemuda untuk menuliskan teriakan kemerdekaan di dinding jalanan dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Seni mural tersebut muncul setelah Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945. Semangat nasionalisme dihidupkan kembali melalui sebuah karya seni.

Seorang tokoh sejarah Ahmad Soebardjo pernah meminta nasehat kepada Tan Malaka untuk melakukan propaganda dengan semboyan perjuangan yang membara.

Baca Juga: Apa Itu Program Indonesia Pintar? Salah Satu Jenis Bansos yang Dikeluarkan Oleh Pemerintah

Tan Malaka lalu melibatkan pemuda dalam aksi moral dan corat-coret di jalanan. Serta menyebar pengumuman tertulis di mobil dan kereta yang keluar dari kota Jakarta.

Mural kemudian dihadirkan di tembok, rumah, dan toko dengan cat minyak.

Para Seniman Yogyakarta yang tergabung dalam Persatuan Tenaga Pelukis Yogyakarta atau PTPY juga melakukan aksi corat-coret di beberapa tempat umum.

Seperti di gedung kantor pos besar, tembok sepanjang jalan Malioboro, pagar Hotel Garuda, dan beberapa titik lainnya.

Coretan di dinding dibuat secara artistik dengan tulisan seperti Sekali Merdeka Tetap Merdeka, Merdeka atau Mati, Lebih Baik Mati Daripada Dijajah Lagi, dan Pertahankan Bendera Kita.***

Editor: Tria Ari Hastuti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x