Maraknya Impor Alat Peraga Kampanye Membuat Omzet UMKM Pembuat Atribut Pemilu Anjlok hingga 90 Persen

- 15 Januari 2024, 20:19 WIB
Ilustrasi. Pelaku UMKM atribut kampanye
Ilustrasi. Pelaku UMKM atribut kampanye /Instagram @ukmindonesiaid

BERITASOLORAYA.com – Tren belanja online saat ini ternyata juga berlaku untuk penjualan alat peraga kampanye. Pada masa kampanye Pemilu 2024, beberapa partai politik (parpol) lebih memilih memesan alat peraga kampanye dari luar negeri dengan harga lebih murah.

Kondisi itu disampaikan oleh Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM, Yulius, dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman Instagram@ukmindonesiaid, Senin 15 Januari 2024.

Yulius mengungkapkan dari hasil pantauan, maraknya tren impor atribut kampanye membuat pelaku UMKM mengalami penurunan omzet yang signifikan yaitu 40 – 90 persen.

Baca Juga: 100 Warga Desa Batu Cermin, Manggarai Barat dapat Bansos Beras 10 Kilogram, Cek Penyaluran di Daerahmu

Ia menambahkan, meskipun masih ada permintaan untuk pembuatan atribut kampanye, namun tidak seramai dan sebanyak pemilu sebelumnya.

Yulius mencontohkan barang impor tersebut bisa murah karena cara sablon nya yang sangat mudah yaitu hanya tinggal menempel gambar.

Pemesanan atribut impor tersebut juga dilakukan melalui e-commerce dengan harga di bawah harga pokok penjualan atau HPP.

“Harga kaos impor sangat murah yaitu Rp8.000. Itu merusak harga pokok penjualan di UMKM Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga: SIMAK, Uang Rapat ASN di Pulau Sulawesi Hingga Rp150.000 per hari?

Halaman:

Editor: Tria Ari Hastuti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x