Perkembangan Terkini Akselerasi Penggunaan KBLBB atau EV di Indonesia untuk Target Net-Zero Emission 2060

16 Desember 2022, 19:40 WIB
KBLBB jadi solusi untuk misi net zero emission 2026 dan harga BBM /PLN/Rilis PLN

BERITASOLORAYA.com – Perkembangan terkini akselerasi penggunaan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai atau Electric Vehicle disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinasi bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmad Kaimuddin.

Akselerasi penggunaan KBLBB atau EV ini guna mendorong penghematan konsumsi Bahan Bakar Minyak atau BBM di Indonesia.

Selain itu mendukung tercapainya penurunan emisi karbon atau target Net – Zero Emission tahun 2060 menjadi lebih cepat. Demikian dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman resmi Kemenko Marves pada 14 Desember 2022.

Baca Juga: Ternyata Ini Manfaat Langsung Mengikuti Program Guru Penggerak, Soal Kemudahan dalam Sertifikasi

Kedua hal ini menjadi latar belakang diperlukannya akselerasi penggunaan KBLBB atau EV mengingat jumlah kendaraan Indonesia yang sangat banyak dan terus meningkat.

“Jumlah kendaraan di Indonesia saat ini sangat besar, hingga 21 juta mobil dan 115 juta motor, dan tren ini akan secara konsisten bertambah seiring dengan jumlah pertumbuhan ekonomi penduduk Indonesia,”  kata Rachmat.

Apabila tidak segera dilakukan akselerasi, maka Indonesia akan dihadapkan dengan peningkatan kebutuhan subsidi BBM dan juga emisi GRK terus meningkat dari sektor transportasi.

“Indonesia saat ini adalah negara net importer minyak dan juga melakukan subsidi energi, khususnya subsidi BBM,” tutur Rachmat.

Baca Juga: Bukan TPG, Guru Non Sertifikasi Juga Bisa Dapat Tunjangan Jenis Ini, Cair Per Triwulan, Jika…

Hal ini sangat disayangkan, karena subsidi yang dialokasikan untuk BBM sebenarnya dapat dialokasikan untuk pembangunan Indonesia.

“Peningkatan kebutuhan BBM berbanding lurus dengan kebutuhan biaya subsidi. Dimana sebenarnya, subsidi ini dapat dialokasikan untuk pembangunan Indonesia,” imbuhnya.

Namun, untuk akselerasi penggunaan KBLBB atau EV ini diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan swasta agar timbul minat dan motivasi pada masyarakat Indonesia untuk menggunakan KBLBB.

Karena sampai Desember tahun ini, penggunaan KBLBB di Indonesia relatif lebih rendah daripada kendaraan ICE (Internal Combustion Engine).

Baca Juga: Selamat untuk Guru Lulus PPG, Segini Besaran Tunjangan Sertifikasi untuk PNS dan Non, Siap-Siap Full Senyum

Sebagai gambaran, penjualan motor listrik per Desember 2022 sebanyak 15 ribu unit sementara motor ICE mencapai 6,5 juta unit.

Kemudian untuk penjualan mobil listrik per Desember 2022 sebanyak 8 ribu unit, sedangkan mobil ICE sebanyak 1 juta unit.

Padahal pemerintah Indonesia telah memberikan insentif bagi pengguna KBLBB, seperti PPnBM 0 persen untuk KBLBB CKD (Completely Knock Down) yang memenuhi syarat TKDN.

Lalu, pembebasan ganjil – genap untuk pengguna KBLBB, tarif pajak daerah (PKB serta BBNKB) lebih rendah bila dibandingkan kendaraan ICE, serta DP 0 persen untuk pembelian KBLBB.

Baca Juga: Hore, Menjelang Tahun 2023 Guru Sertifikasi Cairkan Tunjangan, Berikut Daftar Daerahnya

Insentif-insentif tersebut diberikan pemerintah guna menarik daya beli masyarakat akan KBLBB. Namun, ternyata masih belum cukup, sehingga kini pemerintah menyusun program insentif menarik lainnya agar minat masyarakat menggunakan KBLBB semakin meningkat.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

Tags

Terkini

Terpopuler