Kemdibud Yakinkan Implementasi Kurikulum Merdeka akan Tingkatkan Kualitas Pendidikan. Simak Penjelasan Ini...

2 September 2022, 09:28 WIB
Saryadi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kemendikbudristek /kemdikbud.go.id

BERITASOLORAYA.com – Saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tengah berusaha untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Nusantara.

Salah satu upaya yang tengah dijalankan adalah Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diharapkan akan mampu memajukan dunia pendidikan di Indonesia.

Dengan adanya Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) kualitas anak didik juga diharapkan akan menjadi lebih baik, lebih cerdas dan berkarakter, serta selaras dengan kemajuan zaman.

Baca Juga: Serangan 9/11: Mengingat Pembajakkan Pesawat Komersial Oleh Teroris yang Menghancurkan AS

Peningkatan kualitas anak didik yang tercantum dalam Kurikulum Merdeka didasarkan pada pola pembentukan Profil Pelajar Pancasila.

Saryadi, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kemendikbudristek memberikan penjelasan tentang itu.

Saryadi mengatakan bahwa dengan meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia, akan memberikan dampak besar bagi persatuan, ketangguhan dan nasionalisme bangsa Indonesia.

"Jika kita melakukan refleksi, sesungguhnya kita mampu menjadi bangsa yang besar hingga saat ini. Salah satunya karena ada peran pendidikan karakter," kata Saryadi.

Saryadi mengatakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja yang berkaitan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat pada Senin, 29 Agustus 2022.

Baca Juga: Setelah Dilanda Banjir yang Parah, Saat Ini Pakistan Dihadapi Ancaman Wabah Penyakit Skala Besar

Lebih lanjut Saryadi juga mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka dirancang untuk menggali potensi anak didik agar memiliki karakter yang baik.

Hal itu akan dicapai melalui sistem pembelajaran di kelas yang mengedepankan konsep belajar dengan cara yang efektif, menyenangkan, bermakna baik, dan menggali potensi yang berkualitas.

“Guru bukan hanya berkewajiban untuk mengajarkan materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi siswa saja,” ujar Saryadi.

“Tetapi juga menggali potensi diri siswa agar berkarakter dengan baik sebagai wujud Profil Pelajar Pancasila,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Saryadi juga mengatakan bahwa konsep Kurikulum Merdeka diambil dari gagasan Ki Hadjar Dewantara yang mengusung dasar pendidikan yang menyenangkan.

Hal itu juga ditegaskan Saryadi saat melakukan audiensi dengan kalangan tenaga pendidik di Kota Bima yang juga mempertanyakan tentang fasilitas penunjang penerapan Kurikulum Merdeka.

“Jadi, semua sekolah bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka tanpa perlu memikirkan apakah fasilitas yang ada sudah memadai atau belum karena dalam Kurikulum Merdeka, guru adalah aktor utamanya,” ujar Saryadi.

Baca Juga: Hasil Atalanta vs Torino, Hattrick Koopmeiners Bawa La Dea Puncaki Klasemen Sementara Liga Italia

Selain itu, Saryadi juga meluruskan kekeliruan pemahaman yang terjadi di kalangan tenaga pendidik yang mengkaitkan dengan pemikiran “ganti menteri ganti kurikulum”.

“Kurikulum Merdeka ditujukan untuk menyesuaikan perubahan dan menjadi bagian dari transformasi pendidikan di Indonesia,”tutur Saryadi.

“Sehingga dan tidak ada kaitannya dengan ganti menteri ganti kurikulum,” lanjutnya menutup pembicaraan.***

Editor: Rita Azlina

Sumber: kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler