BERITASOLORAYA.com – Kementerian Agama (Kemenag) sedang menyusun bahan ajar untuk Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus.
Hal itu disampaikan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), di Bogor pada Rabu, 12 Oktober 2022.
Kegiatan Kemenag ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Direktorat Pendidikan Agama Islam terhadap mutu serta kualitas pembelajaran PAI di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Baca Juga: Resmi, Alur Pendaftaran PPPK 2022 JF Guru Berdasarkan Ketentuan Baru, Ini Langkahnya
Kegiatan yang bertajuk Penyusunan Modul PAI Berkebutuhan Khusus Angkatan 2 ini menitikberatkan pada telaah konten modul atau bahan ajar PAI berkebutuhan khusus.
Peserta didik di SLB tentu juga sangat menantikan adanya bahan ajar berupa buku atau bahkan modul PAI yang bisa dijadikan acuan dalam belajar.
“Saya beberapa kali berkunjung ke Sekolah Luar Biasa, dan kerap mendapat keluhan tentang minimnya ketersediaan bahan ajar bagi siswa SLB. Tentu ini menjadi keprihatinan kita bersama,” ujar Amrullah.
"Saya sangat memahami bahwa pekerjaan bapak/ibu tim penyusun tidaklah mudah, karena harus menggali beragam sudut pandang yang berkaitan dengan pembelajaran PAI di SLB. Namun, saya optimis bapak dan ibu mampu melakukannya," tambahnya.
Melalui penjelasan tersebut bisa dipahami bahwa penyusunan bahan ajar PAI berkebutuhan khusus ini memperhatikan berbagai aspek.
Aspek tersebut tentu berkaitan dengan efektivitas pembelajaran di SLB sesuai dengan karakteristik tipe ketunaan yang dialami peserta didik.
Baca Juga: Drama Love In Contract Populer, Go Kyung Pyo Malah Bikin Kesal Park Min Young Ternyata Karena Ini
Hal itu juga diperkuat dengan penuturan Direktur Pendidikan Agama Islam, Kasubdit PAI pada SMA/SMALB/SMK, Abdullah Faqih, sebagai penanggung jawab penyusunan bahan ajar PAI berkebutuhan khusus.
“Bahan ajar PAI berkebutuhan khusus yang sedang kita susun ini tentunya harus sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Dengan adanya bahan ajar ini, diharapkan pembelajaran PAI dengan mudah dapat dipahami dan diamalkan oleh siswa berkebutuhan khusus,” kata Faqih.
Sehingga kelak bahan ajar PAI yang disusun ini memiliki manfaat untuk para peserta didik dan tepat guna sesuai peruntukannya.
Baca Juga: Lirik Lagu Hujan Jangan Marah oleh Efek Rumah Kaca, Dengarkah Jantungku Menyerah
“Saya harap bapak/ibu tim penyusun mencermati betul-betul setiap catatan dari para penelaah dan menerapkannya dengan sebaik mungkin. Di bulan Desember tahun ini, semoga draf bahan ajar ini sudah bisa dikatakan final,” pungkas Faqih.
Harapannya seluruh anggota tim penyusun mampu berkomitmen untuk menyelesaikan bahan ajar PAI berkebutuhan khusus sebaik mungkin.
Tim penyusun juga diharap mampu memperhatikan dan menindaklanjuti setiap masukan dari penelaah demi penyempurnaan produk yang nantinya dihasilkan.
Demikian informasi dari Kemenag, dan semoga bermanfaat.***