Jadi Kepala Sekolah di Usia Muda? Bisa! Asalkan Guru Sudah Ikut Program Ini

26 November 2022, 20:18 WIB
Ilustrasi Mendikbud prioritaskan Guru Penggerak sebagai kepala sekolah, tidak masalah jika masih berusia muda. /Cadisdik Jabar/

BERITASOLORAYA.com – Salah satu program Kemdikbud yang diselenggarakan setiap tahun adalah Pendidikan Guru Penggerak.

Program Pendidikan Guru Penggerak akan mencetak Guru Penggerak yang diharapkan mampu mendorong transformasi pendidikan ke arah yang lebih baik.

Disebutkan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, Guru Penggerak dapat diprioritaskan sebagai kepala sekolah, guru dengan usia muda pun tidak masalah.

Bahkan, Nadiem meminta Pemerintah daerah atau Pemda mengangkat Guru Penggerak menjadi kepala sekolah pada tahun depan, dalam Dialog Penggerak di Kota Padang, Sumatera Barat pada Kamis, 17 November 2022.

Baca Juga: 5 Manfaat Ikut Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dari Kemdikbud, Bisa Kuliah sambil Eksplor Nusantara Lho

Bukan hanya kepala sekolah, posisi pengawas sekolah juga diusulkan Nadiem agar diisi oleh Guru Penggerak, sebagaimana Peraturan Mendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.

“Bapak Kepala Dinas, (Kepala Dinas Pendidikan Sumatra Barat), kami butuh sekali bantuan agar Guru Penggerak ini tahun depan semua diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas,” ungkap Nadiem.

Menurut Nadiem, Guru Penggerak hendaknya menjadi prioritas dalam pemilihan kepala sekolah maupun pengawas sekolah sebab dianggap mampu memberikan perubahan besar dalam dunia pendidikan.

Baca Juga: Lirik Lagu My Heart It Beats for You oleh Grentperez, Bersamamu Menunggu Cahaya Pagi

“Kita berikan mereka posisi sebagai pemimpin supaya bisa membuktikan dan mendorong gerakan transformasi pendidikan,” tuturnya.

Meskipun banyak dari peserta Guru Penggerak berusia muda, Mendikbudristek menilai mereka telah berhasil mengikuti pendidikan Guru Penggerak.

Program Pendidikan Guru Penggerak sendiri menyuguhkan banyak tantangan yang menempa karakter sekaligus meningkatkan keterampilan dalam kepemimpinan.

Baca Juga: Lirik Lagu Thick And Thin – LANY, Hanya Satu Kesalahan Bisa Membuat Kamu Tidak Jatuh Cinta Lagi

Menurut Mendikbudristek tersebut, kemampuan dalam memimpin tidak ada kaitannya dengan umur seseorang, begitu pula dengan latar belakangnya.

Nadiem juga berpesan agar para Guru Penggerak tidak takut untuk menjadi pemimpin meski masih berusia muda.

“Seorang pemimpin itu harus berani mencoba dan melakukan perubahan, seperti halnya Guru Penggerak,” kata Nadiem.

Baca Juga: Ingin Dapat Tunjangan TPG? Ikut Sertifikasi Guru dengan Penuhi Syarat Berikut!

“Jangan takut jadi pemimpin di usia muda. Coba dulu. Kalau gagal, ya, kemudian coba lagi dan lakukan perubahan dengan bersama-sama,” lanjutnya.

Senada dengan hal tersebut, Iwan Syahril selaku Dirjen PAUD Dikdasmen mengatakan bahwa salah satu ciri pemimpin yang dibutuhkan saat ini adalah mampu melakukan perubahan paradigma pembelajaran, seperti halnya Guru Penggerak.

“Kita memang butuh pemimpin-pemimpin sekolah dengan cara pikir yang berbeda. Jadi jangan takut dengan usia muda,” ujar Iwan.

Baca Juga: Gempa Bumi di Cianjur Lahirkan Duka, BMKG sebut Potensi 248 Gempa Susulan Terjadi

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat, Barlius, menyambut baik arahan Nadiem soal memprioritaskan Guru Penggerak sebagai kepala sekolah.

Namun, Guru Penggerak yang diutamakan menjadi kepala sekolah dan pengawas tentu harus menunggu giliran untuk diangkat.

“Untuk rekrutmen kepala sekolah, kita tetap menjadikan Guru Penggerak itu menjadi calon. Namun, karena calon kepala sekolah sekarang sudah duluan punya NUKS, tanpa mengurangi arti Guru Penggerak, itu yang akan kita dahulukan," pungkas Barlius.

"Nanti gilirannya akan dapat untuk Guru Penggerak,” tambahnya.***

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Sumber: GTK Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler