BERITASOLORAYA.com - Kurikulum Merdeka adalah Kurikulum yang sedang dijalankan pemerintah sejak tahun 2022.
Inti dari kurikulum ini adalah kemerdekaan belajar. Konsep merdeka belajar mengacu pada keadaan pendidik dan pelajar yang dalam menjalan kegiatan belajar mengajarnya masih terpaut dengan buku paket.
Dalam implementasinya, ternyata masih banyak sekolah yang sampai saat ini belum menerapkan Kurikulum Merdeka dengan benar sebagai kurikulum di satuan pendidikan mereka.
Dikutip BeritaSoloRaya.com dalam akun youtube KEMENDIKBUD RI, saat ini, sudah sekitar 156 ribu sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka.
Baca Juga: Gaji PPPK Bikin Ngiler, Honorer Bersiap Jadi ASN Tahun 2023, Dapat Prioritas PANRB.....
Namun, hanya sekitar 24 persen yang menerapkan sesuai aturan, 76 persen lainnya masih belum sempurna, ujar Aswin Wihdiyanto, Plt Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus. Hal ini disampaikan dalam agenda Silaturahmi Merdeka Belajar pada Kamis, 23 Februari 2023.
Bimbingan dan pelatihan terus digulirkan untuk mensosialisasikan kurikulum ini ke kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik yang lain supaya bisa diterima dengan baik sehingga Kurikulum Merdeka bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Mengingat masih banyak yang perlu dipersiapkan, pemerintah dalam hal ini juga tidak memaksakan satuan pendidikan harus menerapkan kurikulum ini.
Baca Juga: Ketentuan Jumlah Tunjangan sesuai Jabatan dan Tugas ASN yang Cair Bulan Maret, Anda Dapat?
Untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan atau sekolah wajib mendaftarkan diri sebagai sekolah yang berminat untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka jalur mandiri.
Pendaftaran tersebut bertujuan agar pihak yang berwenang bisa memberikan pendampingan pembelajaran terkait implementasi Kurikulum Merdeka kepada sekolah tersebut.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk mendaftar Kurikulum Merdeka, sekolah wajib tahu 3 opsi yang bisa dipilih dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Baca Juga: Sampah Menjadi Media Pembelajaran Kreatif. Simak Dampak Positif dan Kelebihannya
3 Opsi Kurikulum Merdeka
3 opsi Kurikulum Merdeka yang bisa dipilih sekolah antara lain:
1. Mandiri Belajar
Opsi mandiri belajar adalah opsi yang memberikan kebebasan bagi sekolah untuk menerapkan beberapa bagian dari semua prinsip di Kurikulum Merdeka dengan tidak mengubah kurikulum yang sedang diterapkan disekolah tersebut.
Baca Juga: Penggunaan Hidrokuinon dalam Kosmetik Diperbolehkan, Benarkah? 6 Hal Ini Wajib Diketahui
2. Mandiri Berubah
Opsi mandiri berubah adalah opsi dari implementasi Kurikulum Merdeka yang memberikan keleluasaan atau kebebasan kepada sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka dengan tetap menggunakan perangkat pembelajaran yang sudah ada sebelumnya.
3. Mandiri Berbagi
Opsi mandiri berbagi adalah opsi yang lumayan berbeda dengan opsi mandiri berubah. Pada opsi mandiri berbagi, sekolah atau satuan pendidikan boleh mengembangkan sendiri perangkat pembelajaran sesuai dengan minat yang diinginkan.***