Hikmah Dibalik Bencana yang Datang Bertubi-tubi

- 9 Desember 2021, 09:06 WIB
Pasca Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Pasca Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. /bnpb.go.id

 

BERITASOLORAYA.com - Bencana yang datang bertubi-tubi, sebenarnya beriringan dengan hadirnya hikmah yang besar. Belum usai duka akibat erupsi Gunung Semeru, telah datang bencana banjir di Kuta, Bali dan Lombok, begitu juga banjir luapan air laut di Manado yang menyusul dengan cepat.

Namun semua itu harus disikapi dengan bijak. Tidak perlu adanya amarah serta tidak perlu adanya kesedihan yang berlebihan. Semua itu adalah ujian yang memang telah menjadi bagian dari kehidupan yang fana ini.

Baca Juga: Baru Lahir, Tarif Endorse Rayyanza Sudah Sama Dengan Gaji Ayahnya Raffi Ahmad Sekarang

Rasulullah Sallallahualaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridha, maka baginya keridhaan Allah; namun barangsiapa yang murka, maka baginya kemurkaan Allah” (H.R.Tirmidzi)

Hadis tersebut mengajarkan untuk ridha kepada kehendak Allah Subhanahu wata’ala . Ikhlas dan sabar dalam menghadapi ujian kehidupan.

Salah satu bentuk keridhaan kita dalam menerima ujian atau bencana adalah dengan mengambil hikmah dari setiap ujian atau bencana tersebut.

Adapun hikmah yang dapat kita ambil dari setiap ujian atau bencana tersebut adalah:

  1. Melalui bencana, Allah Subhanahu wata’ala sedang menguji keimanan yang kita miliki. Apakah kita percaya bahwa Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Jika kita menyingkapi musibah dengan amarah, maka kita tidak bisa merasakan kasih sayang Allah Subhanahu wata’ala sedangkan jika kita menyingkapinya dengan keridhaan maka kita akan tenang dalam kesabaran dan ketawakkalan.

 

  1. Melalui bencana yang diturunkan Allah Subhanahu wata’ala kita akan menjadi teringat akan Allah Subhanahu wata’ala . Mungkin selama ini ibadah kita hanya sekedar kewajiban dan pengingat waktu. Tidak ada ‘dialog’ atau curhat kita kepada Sang Pemilik jiwa. Dengan datangnya bencana, Allah ingin mendengar curahan hati kita dan doa-doa kita yang kita panjatkan dengan tulus.

 

“Sesungguhnya aku hanya mengeluhkan kesedihanku kepada Allah Subhanahu wata’ala (QS Yusuf : 85)

 

  1. Mungkin Allah Subhanahu wata’ala mendatangkan bencana dengan tujuan untuk mengampuni dosa-dosa kita, karena dalam keadaan sedih kita akan sadar semua kesalahan kita dan memohon ampunannya.

 

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat (Hud : 3)

 Baca Juga: 7 Hal Yang Perlu Dipahami Seorang Penjual, Simak Selengkapnya

  1. Dengan adanya bencana, maka kita akan belajar bersabar dan bertawakkal atas ketentuanNya. Bencana adalah bagian dari ujian. Jika kita lulus ujian dengan hasil yang baik, maka kita akan naik kelas. Allah Subhanahu wata’ala akan mengangkat derajat orang-orang yang sabar.

 

“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (Al Anfaal :46).***

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x